Keputusan Politik di Washington, Keharusan Mencapai Kesepakatan Baik

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani mengatakan, keputusan politik di Washingtoon menjadi keharuasn untuk menciptakan keseimbangan di komitmen guna meraih sebuah kesepakatan yang baik.

Ali Shamkhani Minggu (6/2/2022) di akun Twitternya menulis, meski ada kemajuan terbatas di perundingan Wina, tapi sampai saat ini masih ada jarak terbentuknya keseimbangan yang diperlukan di komitmen kedua pihak.

"Hak legal Iran untuk melanjutkan riset, pengembangan dan menjaga kemampuan serta prestasi nuklir damai, di samping jaminan keamanannya dihadapan kejahatan yang dilindungi, tidak dapat dibatasi oleh perjanjian apa pun," papar Shamkhani.

Republik Islam Iran senantiasa menyatakan akan terus berunding untuk mencapai sebuah kesepakatan permanen dan dapat diandalkan serta meraih jaminan.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian Sabtu (5/2/2022) malam di kontak telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengisyaratkan sejumlah transformasi positif di perundingan dan bahwa sampai saat ini harapan Iran belum terpenuhi.

"Iran secara tegas dan transparan ingin meraih sebuah kesepakatan yang baik, tapi dengan ketegasan dan transparansi ini juga menegaskan untuk menjaga garis merah dan kepentingan nasionalnya," tegas Amir-Abdollahian.

Putaran kedelapan perundingan untuk mencabut sanksi yang dimulai Senin (27 Desember 2021) dan masih berlanjut, menurut pengakuan tim juru runding yang terlibat telah mengalami kemajuan.

Berdasarkan kesepahaman yang diraih antara delegasi juru runding Iran dan Kelompok 4+1 (Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman) bersama koordinator Uni Eropa di Wina, delegasi ini akan beristirahan selama satu pekan dan kembali ke negara masing-masing untuk melakukan lobi dan konsultasi lebih. (MF)