Iran Aktualita, 13 Agustus 2022
Perkembangan dan berita terbaru di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti, peringatan Asyura 8 Agustus 2022.
Hari Senin, 10 Muharam 1444 H/8 Agustus 2022 adalah hari memperingati Asyura. Rakyat Republik Islam Iran tenggelam dalam duka mengenang kesyahidan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Bendera merah kebebasan dan kebanggaan yang membawa semangat Huseini berkibar di seluruh wilayah Republik Islam Iran. Warga negara ini menghadiri acara dan majelis duka untuk mengenang Tragedi Karbala yang menimpa keluarga Nabi Muhammad Saw.
Masyarakat di Republik Islam Iran dari berbagai kalangan dan usia memenuhi majelis-majelis duka yang digelar di masjid, huseiniyah, pusat-pusat ziarah, lapangan, bundaran dan tempat-tempat umum lainnya.
Selain mendengarkan ceramah dan berdoa bersama di majelis-majleis duka, mereka juga mengadakan acara pawai Muharam di jalan-jalan sebagai bentuk ungkapan kesedihan atas tragedi yang menimpa keluarga Nabi Muhammad Saw.
Tanggal 10 Muharam 61 H, Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw dan keluarga beserta para pengikutnya gugur syahid dibantai oleh pasukan Umar bin Saad di Padang Karbala. Imam Husein as gugur pada usia 57 tahun.
Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya.
Oleh karena itu, motivasi perjuangan cucu tercinta Rasulullah Saw ini demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya. Imam Husein bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat Islam dari berbagai penyimpangan.
Imam Hussein dalam salah satu munajatnya berkata,"Ya ilahi, Engkau tahu tujuan kebangkitanku bukan bersaing untuk meraih kekuatan politik atau merebut kekayaan dan kemegahan dunia. Tetapi motif utama kebangkitanku demi menghidupkan kembali ajaran-Mu, mengibarkan tanda-tanda keagungan agama-Mu dan memperbaiki urusan di muka bumi. Kami akan membela hak-hak mereka yang dilanggar dan mengembalikannya kepada mereka. Kami akan mengikuti aturan yang telah Engkau wajibkan kepada para hamba-Mu untuk mengikutinya..."
Imam Husein dalam munajatnya ini dan berbagai perkataannya yang lain memiliki motif ketuhanan yang terlihat jelas di berbagai bidang, termasuk dalam gerakan perlawanannya menghadapi rezim lalim Yazid bin Muawiyah.
Universitas Tehran Masuk 300 Universitas Terbaik Dunia
Universitas Tehran masuk jajaran 300 institusi pendidikan tinggi teratas di dunia berdasarkan sistem peringkat Webometrics.
Universitas Tehran adalah pusat pendidikan tinggi terbesar di Iran, yang didirikan pada tahun 1935, dan kini memiliki 25 fakultas, 9 kampus dan 11 pusat penelitian.
Berdasarkan sistem pemeringkatan Webometrics edisi Juli 2022, Universitas Tehran mengalami kenaikan posisi 101 peringkat di peringkat dunia dibandingkan dengan hasil pemeringkatan edisi Juli 2021.
Peringkat global Universitas Tehran dalam sistem peringkat Webometrics edisi Juli 2021 adalah 396, yang naik menjadi 295 pada tahun ini.
Dukungan terhadap akses terbuka, akses elektronik ke publikasi ilmiah dan akses ke sumber daya akademik lainnya adalah salah satu kriteria pemeringkatan Webometrics.
Hasil pemeringkatan global Webometrics terbaru dapat dilihat di http://webometrics.info.
Khayyam, Bukti Kegagalan AS dan Sekutunya untuk Cegah Kemajuan Iran
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran Issa Zarepour mengumumkan peluncuran satelit Khayyam ke orbit 500 km dari bumi pada hari Selasa, 9 Agustus 2022.
Zarepour, yang berada di Kazakhstan, mengunggah sebuah video di instagramnya, dan menulis, satelit Khayyam dengan bendera Republik Islam Iran yang dipasang di pembawa satelit Soyuz diluncurkan dari pusat peluncuran satelit Baikonur, Kazakhstan pada hari Selasa pukul 13.30 waktu Tehran.
Dia menjelaskan, Iran sekarang dapat menempatkan satelit-satelit ringan di orbit, dan satelit Khayyam berbobot 600 kg ditempatkan di orbit 500 km dari bumi. Satelit ini merupakan langkah yang sangat besar untuk menyediakan data-data luar angkasa yang dibutuhkan Iran.
Gambar-gambar dengan akurasi tinggi yang dikirim juga bisa digukanakan untuk meningkatkan penggunaan luar angkasa negara di bidang lingkungan dan pertanian.
Industri antariksa dianggap sebagai salah satu industri dengan teknologi canggih. Terlepas dari semua pembatasan dan sanksi yang diberlakukan, Republik Islam Iran telah mencapai siklus penuh teknologi ruang angkasa dan telah mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan progresif di bidang pencapaian teknologi ruang angkasa dalam empat dekade terakhir.
Sekarang, Iran adalah salah satu dari 10 negara antariksa di dunia. Prestasi ini merupakan hasil dari upaya tak kenal lelah para ahli dan pakar Iran selama lebih dari empat dekade, dan untuk alasan ini, Iran mencapai posisi yang dapat diandalkan dalam industri ruang angkasa di antara sedikit negara yang memiliki teknologi tersebut.
Saat ini, pembangunan pangkalan peluncuran satelit tersedia untuk enam negara, dan Iran berada di peringkat berikutnya dalam hal pengembangan pangkalan luar angkasa.
Meskipun musuh telah berusaha maksimal untuk mencegah kemajuan ekonomi dan ilmiah Iran, termasuk di bidang industri luar angkasa, dengan menerapkan segala bentuk sanksi, pembatasan, tekanan dan embargo, tetapi negara ini telah mencapai berbagai teknologi luar angkasa dan teknologi terkait, yang seharusnya dianggap sebagai kesukesan besar bagi Iran.
Pada dasarnya, perbedaan antara program luar angkasa Iran dan negara-negara lain di kawasan Asia Barat adalah bahwa Iran berpijak pada kekuatan domestiknya dan telah mengambil keuntungan dari teknologi dalam negeri dan lokal.
Mempertimbangkan peran penting satelit di era sekarang di semua bidang, termasuk telekomunikasi dan komunikasi, eksplorasi, pemantauan dan lingkungan serta banyak penggunaan lainnya, maka Republik Islam Iran memiliki tekad yang serius untuk mengembangkan infrastruktur dan teknologi roket peluncur satelit dan ruang angkasanya. Dalam hal ini, Iran juga telah membuat kemajuan besar.
Desain dan pembuatan roket pembawa satelit dan langkah-langkah penting di bidang produksi satelit buatan dalam negeri, peluncurannya, penerimaan data dan akhirnya penggunaannya telah membentuk siklus lengkap teknologi ini bagi Iran.
Kemajuan ilmiah Iran, terutama di sektor teknologi luar angkasa tidak dapat diterima oleh Amerika Serikat (AS) dan rezim Zionis Israel, oleh karena itu Washington bersikeras pada upaya maksimalnya untuk mencegah kelanjutan pengembangan ruang angkasa Iran.
Karena program luar angkasa Iran adalah program asli lokal dan bergantung pada pakar dan teknologi dalam negeri, maka program tersebut terus berkembang meskipun Iran didera gelombang tekanan dan sanksi AS dan Barat. Yang pasti, tekanan dan sanksi AS tidak dapat menimbulkan masalah bagi Iran untuk mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi luar angkasa.
"Republik Islam Iran telah mencapai pengetahuan paling maju di bidang ruang angkasa pada puncak sanksi dan kesulitan, sehingga pembuatan satelit dan pembawa satelit, yang mentransfer satelit ke target dengan sangat akurat, telah berhasil dilaksanakan," kata Issa Zarepour.
Saat ini, peluncuran satelit Khayam Iran oleh pembawa satelit Rusia merupakan awal dari kerja sama strategis antara Iran dan Rusia di bidang antariksa. Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran bersamaan dengan kerja sama strategis dengan negara-negara terkemuka dunia di industri antariksa, seperti Rusia, terus mengembangkan teknologi antariksa dalam negeri, dan hingga akhir tahun ini, akan meluncurkan satelit penginderaan di orbit 500 km ruang angkasa.
Setelah Khayyam, Iran akan Kirim Satelit hingga Orbit 2000 km
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi menyatakan bahwa pengiriman satelit selanjutnya harus bisa menembus orbit 2000 kilometer.
Satelit Khayyam Iran diluncurkan ke luar angkasa dari stasiun ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan pada hari Selasa oleh peluncur satelit Soyuz dan ditempatkan di orbit Bumi berkat kerja sama dengan Rusia.
Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran hari Rabu (10/8/2022) mengatakan, Visi 1404 Hs menargetkan pengiriman satelit hingga orbit 2000 km dan persiapan untuk mencapai orbit 3600 km.
Menurut rencana, Iran akan memiliki tiang peluncuran satelit dengan jangkauan 500 km pada tahun depan dan siap mengekspor layanan antariksa ke negara lain.
Ini Reaksi Iran terhadap Tudingan Baru AS
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menanggapi klaim baru dari otoritas kehakiman Amerika mengenai warga Iran.
Departemen Kehakiman AS Rabu (10/8/2022) malam mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa seorang warga negara Iran yang merupakan anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dituduh berusaha membunuh John Bolton, mantan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.
Departemen Kehakiman AS mengklaim bahwa terdakwa, yang berusia 45 tahun, bermaksud membayar 300.000 dolar untuk menyewa orang yang biasa melakukan pembunuhan ini.
Dalam pernyataan ini, diklaim bahwa motivasi orang ini mungkin untuk membalas dendam atas pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam.
Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Kamis (11/8/2022) pagi mengatakan, "Otoritas kehakiman Amerika, dalam kelanjutan dari tuduhan tak berujung negara ini terhadap Republik Islam dan kelanjutan kebijakannya yang gagal terhadap Iran, membuat cerita baru mengenai tuduhan tanpa memberikan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan,".
"Klaim tak berdasar tersebut dibuat dengan tujuan dan motif politik untuk menciptakan suasana propaganda, sekaligus melarikan diri dari tanggung jawab untuk menanggapi berbagai kejahatan teroris yang menempatkan pemerintah Amerika terlibat langsung, seperti pembunuhan Syahid Soleimani, serta dukungan terhadap rezim Zionis dan kelompok teroris Daesh," ujar Jubir Kemenlu Iran.
"Menenun cerita fiktif menjadi prosedur berulang dalam sistem peradilan dan propaganda Amerika, dan kali ini, menggunakan skenario yang melibatkan elemen-elemen yang gagal dan tidak berharga secara politik seperti Bolton," tegasnya.
Republik Islam Iran, tutur Kanani Chafi, berhak untuk mengambil tindakan apa pun dalam kerangka hukum internasional demi membela hak-hak pemerintah dan warga negaranya.
Laksamana Irani: Interaksi dengan Negara Independen, Tujuan AL Iran
Komandan Angkatan Laut Militer Iran mengatakan, perhatian dan menciptakan interaksi lebih besar dengan angkatan laut negara-negara tertindas merupakan tujuan AL militer Iran.
Menurut laporan FNA Kamis (11/8/2022), Laksamana Shahram Irani saat bertemu dengan Dubes Bangladesh, Gousal Azam Sarker seraya mengisyaratkan arahan Komandan Tertinggi Iran, Ayatullah Khamenei, menjelaskan, perhatian dan menciptakan interaksi lebih besar dengan angkatan laut negara-negara tertindas dan telah meniti jalan kemajuan dengan baik, atau dengan kata lain mandiri, merupakan tujuan AL militer Iran.
Komandan AL Iran menyebut kerja sama militer antara kedua negara sebagai salah satu faktor utama perluasan hubungan di berbagai bidang. Ia menambahkan, negara-negara yang tengah meniti jalan kemajuan dan berkembang, memiliki musuh bersama di mana mereka akan mempu saling berkembang di berbagai sektor dengan bediri berdampingan, khususnya di bidang keamanan.
Laksamana Irani seraya merujuk pada manfaat perluasan kerja sama militer gabungan kedua negara menjelaskan, interaksi dan pertukaran pengalaman bersama, khususnya di sektor pelatihan akan mendorong kemajuan angkatan laut kedua negara.
Sementara itu, Dubes Bangladesh di pertemuan ini seraya menyinggung hubungan bersejarah dan tradisional kedua negara yang telah berlangsung selama bertahun-tahun mengatakan, pengokohan hubungan dan partisipasi di berbagai bidang, mengingan keduanya sebagai negara pantai serta meningkatkan ekonomi maritim, menjadi program negara ini.
Jahromi: Tiga Versi lain dari Satelit Khayyam akan Diproduksi
Juru bicara pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi menekankan, produksi tiga versi lain dari satelit Khayyam dengan partisipasi ilmuwan Iran menjadi agenda pemerintah.
Rencananya satelit Khayyam 2, 3, dan 4 akan diproduksi di Iran melalui kerja sama dengan Rusia.
Satelit Iran, Khayyam melalui kerja sama dengan Rusia diluncurkan pada Selasa (9/8/2022) dari stasiun luar angkasa Baikonur di Kazakhstan, dengan peluncur satelit Soyuz dan sukses mengorbit.
Menurut laporan ISNA, Ali Bahadori Jahromi di akun Twitternya menulis, stabilisasi satelit Khayyam berhasil dilakukan.
Lebih lanjut ia menulis, perusahaan berbasis ilmu pengetahuan Iran di berbagai sektor akan memanfaatkan data yang dikirim satelit Khayyam.
Rahbar Menjawab Surat Sekjen Gerakan Jihad Islam
Ayatullah Khamenei dalam menanggapi surat Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, menilai perlawanan Jihad Islam yang berani menyebabkan peningkatan posisi gerakan ini dalam perlawanan dan menggagalkan tipu daya rezim Zionis serta menghinakan mereka.
Menurut Pusat Informasi Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam pada hari Kamis (11/08/2022), Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam menanggapi surat Ziyad al-Nakhalah", Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina, menyebut insiden baru-baru ini menggandakan kehormatan Gerakan Jihad Islam Palestina dan mengangkat posisi Jihad Islam dalam gerakan perlawanan mulia bangsa Palestina.
Menurut Ayatullah Khamenei, "Dengan perlawanan berani Anda, Anda menggagalkan politik licik dari rezim perampas dan membuktikan bahwa setiap bagian dari kelompok perlawanan seorang diri dapat menghancurkan musuh."
"Dengan menghubungkan perjuangan di Gaza dengan Tepi Barat, dan pasukan perlawanan lainnya dengan dukungan mereka untuk gerakan jihad, Anda telah menunjukkan kepada musuh jahat dan licik akan persatuan jihad bangsa Palestina," tambah Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa semua upaya kelompok Palestina di seluruh tanah Palestina harus menjaga persatuan, dan mencatat, musuh perampas semakin lemah dan Perlawanan Palestina semakin kuat, dan kami masih di sisi Anda.
Dalam suratnya kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ziyad al-Nakhalah menunjukkan partisipasi luas Mujahidin Palestina, khususnya Gerakan Jihad Islam dan sayap militernya, Brigade al-Quds, di seluruh Palestina, terutama di Gaza dan Tepi Barat.
Menurutnya, "Dengan kehadiran berbagai brigade perlawanan jihad, tidak satu hari pun akan berlalu, kecuali terjadi ada konflik dengan rezim Zionis di Tepi Barat.
Dalam menggambarkan situasi di Gaza, Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam menunjuk pada perlawanan kuat wilayah ini melawan rezim pendudukan dan tentang bentrokan tiga hari baru-baru ini, Ziyad al-Nakhalah mengatakan, "Kami menyebut bentrokan ini "Wahdah al-Sahaat" (Persatuan Medan Tempur) untuk menekankan persatuan bangsa kita melawan musuh yang berusaha menghancurkan persatuan ini dengan semua kekuatan dan konspirasinya."
Ziyad al-Nakhalah menekankan bahwa dalam perang ini seluruh tanah Palestina yang diduduki berada di bawah jangkauan rudal perlawanan Jihad Islam.
"Pertempuran ini mengganggu prediksi rezim Zionis sedemikian rupa sehingga mereka dipaksa untuk menuntut gencatan senjata dalam waktu tiga hari dan tunduk pada syarat yang diajukan Perlawanan," ujar Sekjen Gerakan Jihad Islam.
Sekretaris Jenderal Jihad Islam menyebut rencana musuh untuk menciptakan perpecahan di antara pasukan Perlawanan dan menambahkan, "Mereka mengumumkan bahwa tujuan perang hanyalah Jihad Islam, tetapi Jihad Islam, dengan perjuangannya yang kuat dan berani, membangkitkan keheranan dan dukungan dari semua kekuatan Perlawanan di kawasan dan dunia. Dan itu disetujui dan didukung oleh rakyat Palestina dan semua organisasi Perlawanan dan di puncaknya adalah gerakan Hamas."
Sekjen Jihad Islam menyebut pencapaian perlawanan ini sebagai awal dari kemenangan yang lebih besar bagi bangsa Palestina di masa depan dan berterima kasih atas peran gerakan Hizbullah di bawah kepemimpinan Sayid Hassan Nasrallah, serta dukungan dan pengakuan Iran di semua dimensi dari Rahbar dan bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam, dan mencatat, "Jika tanpa dukungan dan pendirian Anda yang berkelanjutan, kemenangan ini dan kemenangan masa lalu tidak akan tercapai."
Iran akan Uji Peluncur Satelit Baru dalam Waktu Dekat
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran mengumumkan dalam dua hingga tiga minggu ke depan, sebuah peluncur satelit baru akan diuji yang dapat menempatkan beban 100 kg di orbit.
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran, Issa Zarepour dalam pertemuan di provinsi Kerman, wilayah selatan Iran hari Jumat (12/8/2022) mengatakan, "Satelit optik yang diluncurkan dengan peluncur buatan dalam negeri tahun lalu berada di orbit operasional dan terus mengirim hingga kini,".
Mengacu pada kerja sama internasional untuk peluncuran satelit, termasuk satelit Khayyam, Zarepour mengungkapkan, "Sejumlah produk perangkat keras yang diproduksi oleh Republik Islam Iran diminati oleh perusahaan Rusia,".
Satelit Iran Khayam diluncurkan ke luar angkasa oleh pembawa satelit Soyuz pada hari Selasa (9 Agustus) dari stasiun luar angkasa Kazakhstan berkat kerja sama dengan Rusia.