Inilah Rumah Lama Hushang Ebtehaj, Penyair Kontemporer Iran
(last modified Mon, 15 Aug 2022 09:28:18 GMT )
Aug 15, 2022 16:28 Asia/Jakarta
  • Rumah Lama Hushang Ebtehaj di Tehran.
    Rumah Lama Hushang Ebtehaj di Tehran.

Setelah Profesor Amir Hushang Ebtehaj meninggal dunia di Jerman, Perusahaan Semen Tehran membuka pintu rumah lama penyair kontemporer Iran ini di Tehran bagi para pecinta dan pengagumnya untuk menghadiri acara duka di rumah tersebut.

Pada tahun 1333-1354 HS, Ebtahaj bekerja sebagai Manager Sumber Daya Manusia di Perusahaan Semen Tehran. Rumahnya, yang di sana ada kantor pusat perusahaan ini, telah ditawarkan untuk dijual olehnya ke perusahaan tersebut pada Isfand 1368 HS. Akhirnya, Perusahaan Semen Tehran membelinya pada 1382 HS.

Hushang Ebtehaj, yang dikenal dengan "H.E. Sayeh" meninggal dunia pada hari Rabu, 10 Agustus 2022 pada usia 94 tahun.

Ebtehaj adalah seorang penyair dan peneliti Iran abad ke-20, yang kehidupan dan karyanya mencakup banyak pergolakan politik, budaya dan sastra Iran. Dia lahir pada 29 Februari 1928 di Rasht, Iran Utara.

Yalda Ebtehaj, putri Hoshang Ebtehaj, mengumumkan di Instagram pada Rabu (10/8/2022) pagi bahwa "Sayeh kami telah bertemu (bergabung) dengan tujuh ribu orang tua/senior(yang telah meninggal dunia)."

Ebtehaj dirawat di sebuah rumah sakit di Cologne, Jerman, akibat gagal ginjal pada Juli 2022.

Pada tahun 2009, rumah pribadi Sayeh terdaftar di Organisasi Warisan Budaya dengan nama Khaneh Arghavan (Arghawan). 

Penamaan tersebut dikarenakan adanya pohon Arghavan yang terkenal di pekarangan rumah ini. Sayeh membacakan puisi terkenalnya untuk pohon tersebut.

Salah satu karyanya yang paling penting adalah koreksi soneta (ghazal) Hafez dengan judul "Hafez Be Sa'i-e Sayeh", yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1994.

Dia telah menghabiskan bertahun-tahun waktunya dalam penelitian dan studi pelestarian/pemeliharaan.

Buku tersebut adalah hasil dari upaya tak henti-hentinya dan kecintaannya pada "Lisanul Ghaib Ghazal Sarai Besar", yang pengantarnya dipersembahkan untuk istrinya.

"Sarab" adalah kumpulan puisi pertama Hushang Ebtehaj, yang disusun dengan tema puisi baru.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf dalam pesan terpisah menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga, komunitas budaya dan seni serta orang-orang terpelajar dan intelektual Iran atas meninggalnya Hushang Ebtehaj.

Ghalibaf dalam pesannya di twitter menulis, Almarhum Amir Hushang Ebtehaj adalah penjaga patriotisme dan promotor budaya dan sastra asli Iran dengan puisi-puisinya.

Kedutaan Besar Jerman dan Prancis di Tehran dalam pesan terpisah juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ebtehaj. (RA)