Pusat-Pusat Diplomatiknya di Eropa Diserang, Ini Respons Iran!
(last modified Sat, 08 Oct 2022 14:33:35 GMT )
Okt 08, 2022 21:33 Asia/Jakarta
  • Kedubes Iran di Denmark.
    Kedubes Iran di Denmark.

Dalam beberapa hari terakhir, kekerasan dan serangan telah dilakukan di tempat-tempat dan pusat diplomatik Republik Islam Iran di negara-negara Eropa, yang mengakibatkan reaksi pemerintah Tehran dan pemanggilan Duta Besar beberapa negara Eropa oleh Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran di Tehran.

Pada hari Jumat (7/8/2022), seorang penyerang bersenjata tajam berusaha memasuki Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Kopenhagen, mengancam dan melukai salah satu staf lokal serta merusak mobil yang berada di tempat parkir Kedubes Iran.

Selain serangan terhadap Kedubes Iran di Denmark, serangan kekerasan lainnya baru-baru ini juga terjadi di pusat-pusat diplomatik Iran di Eropa, termasuk di London, Paris, Brussel, dan Stockholm. Pada 25 September, para perusuh di Inggris dan Prancis berencana menyerang fasilitas diplomatik Iran di London dan Paris dengan dalih memprotes dan menentang Republik Islam Iran.

Elemen-elemen anti-revolusi Islam ini ingin menciptakan kekacauan dan kerusuhan di depan London Islamic Center, namun tindakan mereka menghadapi perlawanan dari polisi, dan respons umat Islam dan jemaah di tempat ibadah ini.

Serangan terhadap tempat-tempat diplomatik Iran di Eropa ini dilakukan bersamaan dengan kerusuhan dan gangguan di beberapa kota di Iran. Di antara tujuan dari serangan dan tindakan ilegal terhadap tempat-tempat diplomatik Iran ini adalah untuk mendukung perusuh dan peningkatan tekanan asing terhadap Iran. Serangan-serangan tersebut juga dilakukan dengan dukungan sejumlah pemerintah Eropa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Jumat malam mengatakan, hubungan antara serangan terhadap pusat-pusat diplomatik Iran di Eropa dan dukungan politik Barat untuk para perusuh yang membuat kekacauan di Iran tidak dapat disembunyikan dan diingkari.

Kedubes RII di Kopenhagen

Dukungan pihak berwenang di negara-negara Eropa terhadap kerusuhan dan ketidakamanan di Iran dan pengabaian atas serangan di tempat-tempat diplomatik Iran, yang contoh terbarunya adalah respons yang lambat dari polisi Denmark terhadap serangan Kedubes Iran di Kopenhagen, terjadi ketika pemerintah-pemerintah Eropa sebagai tuan rumah, memiliki kewajiban hukum untuk melindungi fasilitas diplomatik dan diplomat negara-negara asing.

Dalam Konvensi Wina (1961), pasal 29-31 mengatur masalah kekebalan yang mencakup kekebalan tempat kerja, kekebalan pejabat diplomatik dan keluarga diplomat. Menurut pasal 29-31 Konvensi Wina, pemerintah tuan rumah diplomat wajib melindungi pejabat diplomatik dan tempat tinggal mereka. Berdasarkan konvensi ini, pemerintah tuan rumah diplomat harus mencegah segala bentuk penyerangan terhadap Kedubes atau rumah Duta Besar.

Kinerja polisi Denmark menunjukkan bahwa negara ini belum memenuhi kewajiban internasionalnya dengan baik. Dubes Republik Islam Iran untuk Denmark, Afsaneh Nadipour mengatakan, sayangnya, terlepas dari peringatan resmi sebelumnya, polisi Denmark tiba di kedutaan dengan sangat terlambat.

Jelas bahwa tindakan kekerasan dan serangan beberapa hari terakhir terhadap diplomat dan pusat diplomatik Iran di Eropa telah terjadi dalam situasi di mana penyerang dan perusuh di negara-negara ini mendapat dukungan dari pemerintah Barat, termasuk negara-negara Eropa. Kelanjutan kerusuhan di Iran dijadikan sebagai kesempatan baik untuk menyerang tempat-tempat diplomatik negara ini di Eropa, dan penyerang juga tidak memiliki kekhawatiran atas reaksi serius dari pemerintah masing-masing.

Negara-negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, dalam beberapa tahun terakhir, mendukung sanksi ilegal Amerika Serikat terhadap Iran. Negara-negara itu juga selalu berusaha untuk mengintensifkan tekanan terhadap Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyinggung serangan terbaru terhadap pusat-pusat diplomatik negaranya di Eropa mengatakan, serangan terhadap tempat-tempat diplomatik adalah kasus terbaru dari tindakan kekerasan dan ilegal terhadap Republik Islam Iran di Eropa.  (RA)

Tags