Menlu Iran: Kelanjutan Sanksi Bukti Omong Kosong HAM Barat
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa kelanjutan sanksi yang menargetkan rakyat jelata dan paling merugikan kelompok rentan menunjukkan omong kosong Barat dalam mendukung hak asasi manusia.
Hossein Amir Abdollahian di akun Twitter-nya hari Rabu (19/10/2022) mengatakan, "Hari ini, selama kunjungan ke Pusat Dukungan terhadap Anak Penderita Epidermolisis Bulosa (EB), saya melihat penderitaan yang menyakitkan akibat sanksi yang tidak manusiawi terhadap mereka,".
Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, bersama dengan Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengunjungi pusat penanganan pasien anak EB pada hari Rabu dan diberitahu secara detail tentang masalah dan kebutuhan mereka, terutama kebutuhan pokok mereka yang tidak bisa dipenuhi akibat sanksi.
Menteri Luar Negeri Iran menulis tentang kunjungannya ke EB House, dengan menuturkan,"Tubuh rentan anak-anak Iran yang menderita ini membutuhkan perban khusus untuk memberi mereka kedamaian selama berjam-jam. Tetapi barang ini tidak bisa masuk ke Iran selama bertahun-tahun karena embargo AS dan dukungan dari Eropa,".
"Bukankah sudah saatnya para reformis dunia dan juga pembela HAM bertanya pada diri mereka sendiri, apa hubungan slogan HAM dengan embargo ekspor perban untuk pasien EB atau obat khusus untuk pasien Iran. Sejarah akan bertanya kepada kita di sisi mana kita berdiri, apakah kita memiliki jawabannya tanpa rasa malu?," cuit Abdollahian di akun Twitternya.(PH)