Apa yang Diinginkan Musuh dari Skenario Bipolarisasi Mereka di Iran ?
-
Kerusuhan di Iran (dok)
Seiring dengan dimulainya babak baru instabilitas dan kerusuhan di Iran, musuh dan kubu anti-Republik Islam mulai mengejar skenario bipolarisasi di berbagai dimensi.
Di skenario bipolarisasi, musuh fikus pada sejumlah bidang. Skenario makro menciptakan bipolarisasi atau konfrontasi antara pemerintah dan rakyat. Artinya mereka mencitrakan bahwa pemerintah tidak mendengarkan suara rakyat, dan mengikuti jalan yang berbeda dari tuntutan masyarakat. Skenario makro ini lebih detailnya dibagi menjadi bagian lebih spesifik seperti konfrontasi antara militer pemerintah dan warga, pemerintah dan etnis, serta Syiah dan Sunni. Oleh karena itu, muncul pertanyaan, apa tujuan dari musuh yang berfokus pada identitas nasional dan dualisasi identitas?
Terkait hal ini ada sejumlah tujuan penting yang dapat disebutkan.

Pertama; Menciptakan Perpecahan Sosial di tengah Masyarakat Iran
Sepertinya tujuan pertama dari dualiasasi identitas ini adalah menciptakan konflik dan perpecahan sosial di Iran. Perpecahan sosial yakni mengubah kesatuan sosial menjadi masyarakat yang terpecah dan tidak solid, yakni menarget persatuan sosial. Sebuah komunitas yang mengalami hal ini, maka munculnya instabilitas dan kekacauan tidak dapat dihindari, seperti dua bulan lalu terjadi insiden terorisme di sejumlah wilayah Iran termasuk Shiraz, Izeh dan Isfahan. Sebuah masyarakat yang terfragmentasi tidak akan mengalami kemajuan dan pertumbuhan, dan pada dasarnya akan mengalami gejolak sosial dan politik.
Kedua; Melemahkan Investasi Sosial
Tujuan kedua dan terpenting dari dualisasi identitas adalah melemahkan investasi sosial sebuah negara. Musuh dan kubu anti-Repubilk Islam Iran selama beberapa tahun terakhir berusaha keras untuk melemahkan investasi sosial negara ini. Pendekatan represi maksimum pemerintah Amerika sebelumnya, juga digulirkan untuk tujuan ini.
Kini melemahkan dan merusak investasi sosial menjadi tujuan poros perang lunak dan perang media musuh. Tujuan penting ini di masa lalu dikejar dalam bentuk isu-isu ekonomi, tapi kini dengan poros identitas.
Ketiga; Membuat Pemerintah Pasif di Tingkat Internasional
Salah satu tujuan penting lainnya dari skenario dualiasi identitas adalah membuat pemerintah pasif di kancah internasional. Meski perundingan antara Iran dan Barat selama beberapa bulan terakhir terhenti, tapi pertukaran pesan antara kedua pihak masih tetap berlangsung. Sejumlah berita menunjukkan bahwa negara-negara yang terlibat perundingan dengan Iran, serta pemerintah Amerika menghendaki Tehran menghapus sejumlah tuntutannya dari perudingan. Alasan permintaan ini adalah kerusuhan yang terjadi di Iran. Interpretasi mereka adalah dengan berlanjutnya kerusuhan dan instabilitas, pemerintah akan tertekan dan untuk mengurangi tekanan tersebut, pemerintah akan bersedia memberi konsesi. Tapi ternyata hal ini tidak terlihat di perilaku pemerintah Republik Islam Iran sampai saat ini.
Keempat; Mempertanyakan Legalitas dan Legitimasi Pemerintah
Tujuan final upaya musuh adalah membuktikan kepada opini publik di dalam negeri Iran dan juga opini publik dunia bahwa pemerintah Republik Islam Iran menghadapi krisis legalitas. Faktanya tujuan final perang kognitif terhadap pemerintah Republik Islam juga untuk menciptakan krisis legalitas. Revolusi Islam sistem itu muncul dari kehendak rakyat.
Musuh dengan menciptakan dualisasi identitas, khususnya dengan memisahkan pemerintah dari rakyat, berusaha mempertanyakan legalitas pemerintah Republik Islam Iran. Musuh telah berfokus pada manajemen persepsi dan pengendalian pikiran dengan distorsi, kebohongan, dan narasi palsu. Keluaran dari proses ini adalah dualisasi identitas dan deidentifikasi, khususnya generasi muda, dan deidentifikasi ini seharusnya juga berujung pada pengingkaran pencapaian pemerintah, pengingkaran dan pengabaian kemajuan yang telah terjadi, menimbulkan kemarahan dan kebencian masyarakat terhadap pemerintah dan menciptakan krisis legitimasi. Jika tidak demikian, jalan yang ditempuh musuh akan sia-sia dan tanpa pencapaian bagi mereka. (MF)