Pemutusan Siaran Press TV; Simbol Perang Hibrida terhadap Iran
(last modified Thu, 08 Dec 2022 04:39:15 GMT )
Des 08, 2022 11:39 Asia/Jakarta

Perusahaan satelit Prancis, Eutelsat, setelah beberapa pekan dari sanksi Uni Eropa terhadap Press TV, memutus siaran televisi Iran ini.

Uni Eropa baru-baru ini dan dengan alasan membela demokrasi, menjatuhkan sanksi kepada Press TV dan sejumlah individu dan lembaga Iran.

Press TV selama beberapa tahun terakhir dengan dalih palsu ditekan oleh perusahaan jasa satelit. Langkah perusahaan Eutelsat ini melanggar ketentuan internasional dan kebebasan media serta bertentangan dengan slogan yang diklaim Barat terkait kebebasan berekspresi dan media. Sekaitan dengan ini, pekan lalu Amerika juga menjatuhkan sanksi kepada Direktur IRIB dan sejumlah wakilnya termasuk Direktur IRIB World Service.

Direktur IRIB, Peyman Jebelli

Pertanyaan terkait langkah permusuhan perusahaan Prancis penyedia jasa satelit adalah mengapa Barat pimpinan AS dari satu sisi meneriakkan slogan mendukung kebebasan berpendapat dan membela media, dan dari sisi lain, menjatuhkan sanksi kepada media yang menentang poros utama dan menampilkan sikap dan sudut pandang lain. Abdul Qais, pakar hubungan internasional mengatakan, keputusan perusahaan Eropa, Eutelsat untuk menghapus Press TV dari satelitnya menunjukkan kebenaran pendekatan televisi ini, kekuatan dan kemenangannya terhadap kekuatan jahat di dunia.

Di antara sanksi Eropa baru-baru ini terhadap Iran, yang telah diumumkan dan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yang paling menarik perhatian adalah sanksi terhadap saluran satelit berbahasa Inggris Press TV. Saluran berita ini bergerak di bidang penerbitan berita dan laporan selama bertahun-tahun dengan pendekatan mematahkan monopoli media Barat yang selalu mencerminkan berita dan peristiwa dengan orientasi tertentu dan sejalan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini telah memicu kemarahan pemerintah Barat dan oleh karena itu, terkadang mereka mengambil langkah seperti memblokir Press TV di jaringan virtual seperti YouTube, Instagram, dan sejenisnya , dan pada saat yang sama, dengan memberikan tekanan, mereka berulang kali mencegah kelanjutan siaran Press TV dari satelit komunikasi.

Ahmad Norouzi, direktur IRIB World Service dan juga direktur Press TV menyebut penghapusan televisi ini dari satelit Eutelsat memalukan dan mengungkapkan, Barat di masa lalu telah melakukan langkah menghentikan siaran televisi Iran di satelit, dan ini bukan hal baru.

Eropa, sejalan dengan Amerika Serikat, menentang slogan kebebasan berbicara dan kebebasan media, dan dengan gagasan untuk mencegah kelanjutan penyebaran pandangan Republik Islam Iran, terutama mencerahkan tentang sifat kerusuhan dan gangguan di Iran dan peran yang dimainkan oleh orang Barat di bidang ini, berusaha untuk memberikan sanksi kepada Press TV dan untuk melaksanakannya, mereka telah memerintahkan untuk menghentikan penyiarannya dari satelit Eutelsat.

Pada saat yang sama, semua jenis media dan jaringan satelit Persia beroperasi di negara-negara Eropa, terutama Inggris, dengan bantuan uang Barat dan negara reaksioner regional, terutama Arab Saudi. Dalam konteks ini, kita dapat merujuk pada jaringan satelit Iran Internasional yang beroperasi dengan uang Arab Saudi dan arahan dari London, aktif menyebar beragam kebohongan dan aktivitas subversif lainnya. Media ini dengan kebebasan penuh bertindak sambil mendukung kerusuhan dan perusuh di Iran dan menyebarkan berita palsu untuk memprovokasi dan mendorong mereka untuk melanjutkan kerusuhan, bahkan mengajarkan tindakan kekerasan.

Eropa yang mengklaim pembela HAM, dengan alasan Iranphobia dan karena pendekatan permusuhannya terhadap Republik Islam Iran, dengan mudah memberi ijin aktivitas media-media yang menentang Iran. Hal ini sejatinya bukti nyata lain dari standar ganda Barat termasuk negara-negara Eropa terkait isu-isu seperti terorisme dan HAM serta kebebasan berpendapat dan media. Selain itu, larangan penyiaran Press TV dari Eutelsat sebuah indikasi lain dari ketakutan Barat terhadap media independen khususnya media milik Iran. Langkah ini sebuah pergerakan baru Barat dalam koridor perang hibrida terhadap Iran. (MF)