Apa Kata Pejabat Asing soal Serangan Israel ke Iran?
(last modified Tue, 17 Jun 2025 07:30:57 GMT )
Jun 17, 2025 14:30 Asia/Jakarta
  • Jenderal Hernandez Larez, Komandan Operasi Strategis Kementerian Pertahanan Venezuela
    Jenderal Hernandez Larez, Komandan Operasi Strategis Kementerian Pertahanan Venezuela

Pars Today - Delegasi dari Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Markas Besar Gabungan Komando Operasi Strategis (CEOFANB) Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian Venezuela mengutuk agresi militer rezim Israel terhadap Iran.

Menurut Pars Today, hari Minggu delegasi dari Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Markas Besar Gabungan Komando Operasi Strategis (CEOFANB) Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian Venezuela mengunjungi Kedutaan Besar Iran di Caracas dan menyatakan dukungan dan solidaritas mereka atas nama Presiden negara tersebut Nicolas Maduro dan Menteri Pertahanan negara tersebut Vladimir Padrino Lopez.

 

Jenderal Hernandez Larez, Komandan Operasi Strategis Kementerian Pertahanan Venezuela, mengutuk keras serangan oleh rezim Zionis, dengan mengatakan: "Tindakan perang yang tidak dapat dibenarkan ini, yang melanggar semua jenis hukum internasional, merupakan tambahan bagi banyak kejahatan perang yang dikaitkan dengan rezim genosida ini."

 

Sementara itu, mantan Perdana Menteri dan kepala Koalisi Pemerintah Hukum Irak, Nouri al-Maliki, menekankan bahwa Israel merupakan ancaman bagi Umat Islam dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk mendukung Iran dan negara ini melawan "bahaya Zionis."

 

Fuad al-Allaq, salah satu pemimpin Gerakan Basha'ir Irak, juga menganggap mendukung Republik Islam Iran dan solidaritas dengannya sebagai tugas agama, moral, dan manusiawi, dan menyatakan harapan bahwa agresi ini akan segera berakhir dan musuh akan dikalahkan.

 

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif kepada para pendukung rezim Zionis pada hari Minggu mengatakan: "Dunia Barat harus prihatin dengan konflik yang diciptakan oleh Israel dan melanda seluruh kawasan dan sekitarnya, dan mendukung (rezim) jahat ini yang tidak mematuhi peraturan nuklir internasional apa pun dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk."

 

Perwakilan Senat dan Majelis Nasional Pakistan juga mengeluarkan resolusi terpisah yang mengutuk kejahatan rezim Zionis di Republik Islam Iran, sementara pada saat yang sama menyatakan solidaritas dan dukungan mereka terhadap pemerintah dan rakyat Iran.

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan dan mitranya dari Turki mengutuk serangan Israel yang tidak dapat dibenarkan terhadap Iran dalam percakapan telepon dan menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

 

Senator Muhammad Ishaq Dar, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan, membahas perkembangan regional dalam percakapan telepon dengan Hakan Fidan.

 

Kedua pihak seraya mengungkapkan keprihatinan yang kuat atas situasi yang tidak stabil di kawasan, mengutuk serangan baru-baru ini yang "tidak dapat dibenarkan" oleh rezim Zionis terhadap Iran dan menyerukan upaya untuk mencegah eskalasi krisis.

 

Maulana Fazal-ur-Rehman, pemimpin partai Jamiat Ulema-e-Islam, dan Molana Abdul Ghafoor Haideri, sekretaris jenderal partai, juga mengatakan pada pertemuan anti-Zionis besar di kota Hyderabad, Pakistan selatan, bahwa tanggapan Iran yang menghancurkan terhadap Israel merupakan sumber kebanggaan bagi seluruh dunia Islam. Mereka menekankan: Kami di Pakistan berdiri bahu-membahu dengan rakyat Iran, Iran memiliki hak yang sah untuk membela diri, dan kami sepenuhnya mendukung tanggapan angkatan bersenjata mereka terhadap musuh Zionis.

 

Sebelumnya, Maulana Fazal-ur-Rehman, pemimpin partai Jamiat Ulema-e-Islam, mengutuk serangan rezim Zionis terhadap Iran, khususnya terhadap fasilitas nuklir, dalam surat yang ditujukan kepada duta besar Republik Islam Iran untuk Pakistan, dan sangat mendukung hak Iran untuk mempertahankan diri, serta menyerukan pertemuan mendesak para kepala negara Organisasi Kerja Sama Islam  (OKI) untuk merumuskan strategi bersama melawan Israel. (MF)