Begini Usulan Iran untuk Menghadapi Penistaan Al Quran
(last modified Tue, 01 Aug 2023 12:47:08 GMT )
Aug 01, 2023 19:47 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian
    Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian

Menteri Luar Negeri Iran dalam pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam, OKI menyampaikan usulan Iran untuk menghadapi penistaan terhadap Al Quran.

Hossein Amir Abdollahian, Senin (31/7/2023) dalam pertemuan virtual OKI mengatakan, "Pertemuan hari ini harus membahas langkah-langkah kelanjutan dari upaya negara-negara OKI sebelumnya untuk menghadapi penistaan kitab suci Al Quran dan nilai-nilai agama Islam."

Ia menambahkan, "Sungguh disesalkan ketidakadilan dan kekerasan terhadap Islam serta Muslim di beberapa negara Barat terus mengalami peningkatan disebabkan oleh dukungan sebagian sayap politik di pemerintahan negara-negara itu atas fenomena anti-kemanusiaan, dan hal itu telah berubah menjadi tantangan asasi."

Menurut Abdollahian, aksi penistaan terhadap Al Quran adalah penistaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai paling suci serta keyakinan lebih dari dua miliar umat Islam di seluruh dunia, dan merupakan bukti lain dari fenomena yang sangat mengkhawatirkan.

"Dalam hal ini Republik Islam Iran menyampaikan beberapa usulan untuk menghadapi penistaan terhadap Al Quran," imbuhnya.

Pertama, mengirim delegasi OKI ke Swedia dan Denmark, untuk bertemu dengan pejabat resmi kedua negara serta menyampaikan kekhawatiran mendalam dan sensitivitas tinggi pemerintah dan umat Islam terkait penistaan Al Quran di dua negara tersebut, dan menuntut hukum seberat-beratnya bagi semua yang terlibat dalam aksi keji itu, dan menyerahkan pelaku ke pengadilan negara-negara Muslim.

Kedua, Komisi Fikih OKI harus bertindak cepat untuk mengusulkan supaya aksi semacam ini dimasukkan kategori kejahatan di level nasional, regional dan internasional, baik di dunia nyata maupun dunia maya, kemudian membuka pintu dialog antaragama dengan pemuka agama di Swedia dan Denmark atau bahkan di level Uni Eropa dengan maksud memanfaatkan kapasitas besar lembaga-lembaga keagamaan kedua belah pihak untuk menyeimbangkan situasi saat ini. (HS)

Tags