Iran Minta Negara-Negara Muslim Cegah Politisasi HAM oleh Barat

Nasser Kanaani, Minggu (6/8/2023) bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Islam dan Martabat Manusia menuturkan, "Republik Islam Iran percaya Dunia Islam dan umat Islam dengan meyakini bahwa HAM bersumber dari martabat dan nilai-nilai yang melekat pada diri manusia, akan menuntut para pengklaim HAM palsu."

 

Ia menambahkan, "Barat memiliki rekam jejak pelanggaran HAM yang tak bisa dibantah, dan tertuduh awal dalam pelanggaran HAM, kedudukan sosial dan keterasingan perempuan, kedudukan keluarga, dan interaksi dengan minoritas etnis serta agama terutama Muslim, dan kulit berwarna."

 

Menurut Kanaani, contoh terbaru pelanggaran HAM berat adalah penistaan terhadap kesucian Islam, dan pelecehan terhadap Al Quran, di beberapa negara Barat, yang mengklaim kebebasan berpendapat.

 

Selain itu, imbuhnya, Barat terus melanjutkan dukungan terhadap Rezim Zionis dalam menindas rakyat Palestina, sebagai bentuk pelanggaran HAM terbesar bukan hanya terhadap bangsa Palestina, tapi terhadap sesama manusia.

 

Pada saat yang sama, Jubir Kemlu Iran menandaskan, "Negara dan bangsa-bangsa Muslim, dengan persatuan dan solidaritas serta kerja sama di arena internasional, dapat mencegah penyalahgunaan HAM untuk kepentingan politik anti-HAM oleh para pengklaim pembela HAM." (HS)