Okt 05, 2023 12:57 Asia/Jakarta

Istana Chehel Sotoun yang bersejarah di kota Isfahan di Iran tengah menjadi tuan rumah acara penghargaan Mustafa Prize edisi kelima. Acara digelar dengan dihadiri hampir 1000 peserta yang meliputi para pemenang tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, ketua kelompok kerja ilmiah penghargaan kelima, para pemikir dan rektor berbagai universitas serta pejabat lembaga ilmiah.

Di hadapan para hadirin, Ketua Kelompok Kerja Ilmiah Mustafa Prize, Ali Akbar Salehi memuji pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa dari para ilmuwan Muslim.

Upacara penghargaan diadakan di dua bagian berbeda. Pertama, di bidang ilmuwan non-residen, Profesor Ahmed Hassan dan Profesor Omid Farrokhzad atas kontribusinya yang signifikan di bidang masing-masing rekayasa perangkat lunak dan pengobatan nano.

Dalam pidato penerimaannya, Farrokhzad menyampaikan rasa terima kasihnya kepada keluarga dan menyampaikan pengumuman penting atas hadiah yang telah diterimanya.

Pada upacara penghargaan bagian kedua, Murat Uysal dari Turki, Samia Khoury dari Lebanon dan Ahmad Fauzi Ismail dari Kamboja menerima Medali Mustafa atas kerja luar biasa mereka dalam memajukan pengetahuan dan meningkatkan kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

Kelima pemenang masing-masing menerima sejumlah USD 500.000, yang dibiayai melalui dana abadi yang diberikan untuk hadiah tersebut.

Penghargaan Mustafa merupakan bukti kontribusi dunia Islam terhadap pengembangan ilmu pengetahuan global. Hal ini juga mendorong dan menginspirasi para ilmuwan dan peneliti dalam upaya mereka mencapai inovasi dan penemuan ilmiah yang inovatif.

Tags