Des 30, 2023 19:22 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Perkembangan di Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Rahbar: Pandangan Islam atas Perempuan Rasional, Pandangan Barat Eksploitasi.

Selain itu, masih ada isu-isu lainnya dari Iran seperti;

  • Sayid Razi Mousavi, Penasihat Militer Iran Gugur di Suriah
  • Presiden Iran Ucapkan Belasungkawa atas Gugurnya Syahid Razi
  • Menlu Iran: Tak Perlu Koalisi di Laut Merah, Solusinya Stop Genosida Palestina
  • Kemenhan Iran: Balasan Kami ke Rezim Zionis, Efektif dan Cerdas
  • Iran Surati DK PBB: Kami akan Balas Israel di Waktu yang Tepat

Rahbar: Pandangan Islam atas Perempuan Rasional, Pandangan Barat Eksploitasi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dalam pertemuan dengan kaum perempuan Iran, menjelaskan pandangan rasional dan logis Islam, terhadap berbagai dimensi tugas perempuan di dalam rumah tangga, di tengah masyarakat, politik, dan berbagai jenjang kepemimpinan sosial.

Image Caption

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (27/12/2023) mengatakan, di dalam Islam, kesempatan untuk berbagai aktivitas sosial bagi perempuan, terbuka, sebagaimana kaum laki-laki, dengan syarat tetap dipatuhinya dua masalah penting yaitu keluarga, dan berhati-hati atas bahaya ketertarikan lawan jenis.

Rahbar menambahkan, berdasarkan banyak hadis sahih, Allah Swt, marah dengan marahnya Sayidah Fathimah Zahra, dan gembira dengan gembiranya, tidak ada keutamaan yang lebih tinggi dari ini. Maka dari itu setiap yang menginginkan keridhaan Allah Swt, harus mengamalkan nasihat, pelajaran, dan pandangan Sayidah Fathimah Zahra, di dalam keluarga, dalam kedudukannya sebagai anak perempuan, ibu, istri, dan peran sertanya di tengah masyarakat, dan politik.

Ayatullah Khamenei, menilai identitas perempuan, nilai-nilai, hak-hak, kewajiban, kebebasan dan pembatasan-pembatasannya adalah masalah vital, dan sangat determinan.

"Sehubungan dengan masalah yang sangat penting ini terdapat dua pandangan umum Barat, dan Islam di dunia ini, yang saling berhadapan," imbuhnya.

Rahbar menerangkan, "Orang-orang Barat, karena tidak punya logika terkait perempuan, maka setiap menjawab pertanyaan dan masalah, selalu berusaha menyampaikan pendapatnya berbalut kontroversi dan keributan, menyuap politisi dan non-politisi, menjadikan seni, sastra dan dunia maya sebagai instrumen, dan mendominasi organisasi-organisasi perempuan internasional."

Ayatullah Khamenei, juga menyinggung data resmi mengerikan tentang kerusakan moral di Barat. Ia menuturkan, "Mengapa setiap masalah yang menghancurkan keluarga setiap hari semakin menonjol di Barat, sebaliknya tidak ada tindakan dan hukuman serius terhadap orang-orang memprotes perempuan berhijab."

Menurutnya, cara Islam, memandang perempuan bertolak belakang dengan Barat, karena pandangan Islam, terhadap perempuan, rasional dan logis.

"Masalah perempuan merupakan salah satu titik kekuatan Islam, dan tidak boleh dibayangkan bahwa kita berada pada posisi yang harus mengklarifikasi tentang masalah perempuan," ujarnya.

Rahbar menganggap kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam masalah martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan sebagai konsep Islam, yang sangat logis, dan rasional.

Ia menjelaskan, "Dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan peningkatan spiritualitas, perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya, keduanya memiliki potensi yang sama, dan sesuai tekadnya mampu menempuh tahap-tahap peningkatan spiritualitas diri."

Ayatullah Khamenei melanjutkan, "Dalam masalah spiritual, Allah Swt, di dalam Al Quran, bahkan terkadang lebih mendahulukan perempuan dari laki-laki, dan menyebut perempuan seperti istri Firaun, dan Sayidah Maryam, sebagai teladan bagi seluruh umat manusia beriman, dan ini merupakan metode menyingkirkan supremasi laki-laki karena kondisi fisik dan materi."

Menurut Rahbar, partisipasi perempuan dalam masyarakat, dan tanggung jawab sosial merupakan arena yang diterjuni bersama oleh perempuan dan laki-laki.

"Dalam istilah Imam Khomeini, keterlibatan dalam masalah politik, dan menentukan masa depan negara adalah hak dan tanggung jawab perempuan selain karena dalam hadis juga disebutkan menyelesaikan masalah sosial termasuk perhatian pada masalah umat Islam, seperti masalah hari ini di Gaza, adalah kewajiban semua orang, maka dari itu keterpanggilan untuk melaksanakan tugas, dan tanggung jawab sosial tidak berbeda antara perempuan dan laki-laki," paparnya.

Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei, menilai kewajiban di dalam rumah tangga sesuai dengan fasilitas, dan kapasitas fisik serta psikologis, berbeda antara perempuan dan laki-laki. Maka dari itu, slogan "kesetaraan gender" yang diyakini secara mutlak oleh sebagian orang adalah keliru, dan yang benar adalah "keadilan gender".

Rahbar mengatakan bahwa keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan kewajiban khusus perempuan seperti melahirkan anak, dan membesarkannya, sesuai dengan struktur mental, fisik dan emosi perempuan.

"Meskipun tugas perempuan dan laki-laki di dalam keluarga, berbeda, namun hak-hak keduanya di dalam keluarga sesuai dengan penjelasan Al Quran, adalah sama," ungkapnya.

Terkait pertanyaan-pertanyaan seputar partisipasi perempuan dalam berbagai bidang kerja, dan kepemimpinan sosial atau pemerintahan, Rahbar menjelaskan, "Dalam hal ini juga tidak ada masalah gender, dan tidak pembatasan apa pun bagi perempuan."

Ayatullah Khamenei, percaya kemajuan perempuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, sastra, olahraga, dan kesenian di masa Republik Islam Iran, mengalami lonjakan lebih dari 10 kali lipat daripada sebelum revolusi.

Ia menegaskan, "Meskipun sampai saat ini kita belum mampu menjadikan negara ini Islami, dalam arti yang sebenarnya, dan negara masih setengah Islami, namun sejumlah banyak kemajuan berhasil dicapai, dan jika Islam, berhasil diterapkan sepenuhnya, maka capaian-capaian ini akan meningkat berkali-kali lipat."

"Peran terpenting Anda, ada di dalam rumah, dan mendorong suami serta putra putri untuk aktif dalam masalah pemilu, dan penelaahan yang benar, terutama karena perempuan dalam beberapa masalah seperti mengenal pribadi seseorang, strategi dan gerakan, lebih mendalam dan lebih rinci dari laki-laki, oleh karena itu Anda dapat berperan penting dalam mengenal calon-calon yang maju di pemilu, dan mendorong keluarga mendatangi tempat-tempat pemungutan suara," pungkas Rahbar.

Sayid Razi Mousavi, Penasihat Militer Iran Gugur di Suriah

Dalam sebuah serangan rezim Zionis Israel ke wilayah Zainabiya di sekitar Damaskus, salah satu penasihat Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) di Suriah gugur syahid.

Image Caption

Mayjen. Sayid Razi Mousavi, salah satu penasihat militer pasukan Quds IRGC yang aktif di bidang dukungan terhadap poros muqawama di Suriah gugur syahid dalam sebuah serangan Israel Senin (25/12/2023) ke wilayah Zainabiya, Damaskus.

Menurut laporan IRNA, Brigjen, Sayid Razi Mousavi, yang dikenal dengan Sayid Razi adalah salah satu penasihat militer IRGC yang berpengalaman.

Sayid Razi Mousavi, salah satu penasihat militer pasukan Quds IRGC yang paling lama aktif di Suriah bersama Syahid Qasem Soleimani.

Presiden Iran Ucapkan Belasungkawa atas Gugurnya Syahid Razi

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam pesannya mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Mayjen. Sayid Razi Mousavi, salah satu penasihat militer Pasukan Quds IRGC.

Mayjen. Sayid Razi Mousavi, salah satu penasihat militer pasukan Quds IRGC yang aktif di bidang dukungan terhadap poros muqawama di Suriah gugur syahid dalam sebuah serangan Israel Senin (25/12/2023) ke wilayah Zainabiya, Damaskus.

Image Caption

Seperti dilaporkan IRNA, Sayid Ebrahim Raisi Senin (25/12/2023) malam seraya mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Syahid Brigjen. Sayid Razi Mousavi dalam serangan rudal rezim Zionis ke Damaskus kepada bangsa Iran dan teman seperjuangan syahid, menekankan, "Jenderal pemberani ini yang juga teman seperjuangan Syahid Qasem Soleimani, syahid sebagai penasihat poros muqawama Islam dalam membela makam suci (haram) Ahlul Bait as di Suriah serta membela cita-cita tinggi Islam, dan namanya akan kekal.

Lebih lanjut Presiden Raisi menambahkan, tak diragukan lagi bahwa aksi ini merupakan indikasi lain dari kebingungan dan kelemahan rezim penjajah Zionis di kawasan, dan pastinya rezim ini akan membayar kejahatannya.

Menlu Iran: Tak Perlu Koalisi di Laut Merah, Solusinya Stop Genosida Palestina

Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan, solusinya bukan menciptakan koalisi di Laut Merah, tapi menghentikan penumpahan darah perempuan, anak-anak, dan warga sipil Gaza, serta Tepi Barat.

Hossein Amir Abdollahian, Sabtu (24/12/2023) malam di akhir Konferensi Palestina di Tehran, menjawab tuduhan Amerika Serikat, soal keterlibatan Iran, dalam serangan Yaman, ke kapal-kapal Israel.

Image Caption

Ia menuturkan, "Orang-orang Yaman sendiri punya fasilitas lengkap, mereka punya rudal dan drone, mereka punya peralatan militer kuat di dalam negaranya. Sejak dahulu mereka punya, bukan hal baru. Yaman secara terbuka mengumumkan sikapnya, dan Juru bicara resmi pemerintah Yaman, mengumumkan setiap hari apa yang dilakukannya."

Menlu Iran menambahkan, "Langkah ini sepenuhnya keputusan Yaman untuk membela Gaza. Tuduhan AS ke Iran, tidak berdasar, karena kami pasti akan mengumumkan secara terbuka jika terlibat, seperti serangan rudal balasan atas teror Syahid Qassem Soleimani ke pangkalan militer AS, di Irak."

Selain itu, kata Abdollahian, sikap Iran, dalam mendukung Palestina, jelas, dan langkah-langkah yang dilakukan pihak lain tidak seharusnya disebut sebagai perbuatan Iran, melalui proksinya. Karena Iran, sama sekali tidak punya kelompok proksi di kawasan Asia Barat.

Ditanya tentang koalisi bentukan AS, di Laut Merah, Abdollahian mengatakan, "Koalisi tidak diperlukan, stop dukungan atas penjahat, maka kawasan akan lebih aman, dan kondisinya akan lebih baik bahkan akan terbuka kesempatan penyaluran energi."

"AS pernah meminta kami untuk berbicara kepada kelompok-kelompok perlawanan, dan Yaman, supaya menghentikan serangan ke aset AS di kawasan atau bahkan menghentikan serangan ke Rezim Zionis," ujar Menlu Iran.

Ia menegaskan, "Kami jawab secara tegas mereka mengambil keputusan sesuai kepentingannya sendiri bagaimana caranya mendukung Gaza, kami tidak pernah sekalipun memerintah mereka, atau menghentikan langkah mereka. Masalah ini terkait dengan mereka sendii, serta kondisi dan perkembangan kawasan."

Kemenhan Iran: Balasan Kami ke Rezim Zionis, Efektif dan Cerdas

Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, mengatakan, balasan Republik Islam Iran, atas gugurnya Brigjen Sayid Razi Mousavi, akan dilakukan pada waktu dan tempat yang sesuai.

Brigjen Reza Talaei, Selasa (26/12/2023) dalam wawancara dengan TV Al Mayadeen, menuturkan, Republik Islam Iran, akan membalas teror Brigjen Razi Mousavi, dengan tegas, dan dilakukan pada waktu serta tempat yang sesuai.

Jubir Kemenhan Iran menambahkan, "Balasan kami atas gugurnya Brigjen Sayid Razi Mousavi, tegas, aktif, efektif, dan cerdas."

Sebelumnya Brigjen Talaei, menjelaskan gugurnya Penasihat militer Iran, Brigjen Sayid Razi Mousavi, membuktikan sifat teror Israel, dan pelanggaran nyata kedaulatan nasional Suriah, serta upaya menciptakan ketidakamanan dan menyulut perang.

Ia melanjutkan, "Dipastikan bahwa kejahatan ini harus dibalas, dan para pelakunya akan menerima balasan. Rezim Zionis, dan anasir-anasirnya akan menderita dalam penantian pembalasan Iran."

Syahid Brigjen Sayid Razi Mousavi, adalah kawan seperjuangan Komandan Pasukan Quds, IRGC, Syahid Letjen Qassem Soleimani, dan bertugas mendukung front perlawanan di Suriah.

Humas Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, sebelumnya mengumumkan, serangan rudal keji Rezim Zionis, rezim fiktif pembunuh anak, ke Damaskus, telah menyebabkan Brigjen Razi Mousavi, Penasihat militer IRGC, gugur.

Iran Surati DK PBB: Kami akan Balas Israel di Waktu yang Tepat

Wakil Iran, dalam suratnya untuk Ketua Dewan Keamanan PBB mengatakan, Iran punya hak legal, dan substansial berdasarkan hukum internasional, dan Piagam PBB, untuk membalas tegas teror Israel, di waktu yang tepat.

Image Caption

Amir Saeid Iravani, Rabu (27/12/2023) melayangkan surat kepada Ketua DK PBB, menyusul teror atas Brigjen Razi Mousavi, Penasihat militer Iran, di Suriah

"Bersamaan dengan kejahatan brutal, dan tindakan keliru di level internasional, Rezim Zionis, secara aktif melancarkan teror, dan agresi ke wilayah Suriah. Langkah ini dilakukan sengaja untuk mengincar para penasihat militer Iran, yang atas permintaan resmi pemerintah Suriah, secara legal membantu memerangi terorisme di negara ini," kata Iravani.

Menurut Wakil tetap Iran, di PBB, ini adalah serangan teror kedua terhadap penasihat militer Iran, dalam sebulan terakhir, dan serangan sebelumnya dilakukan Israel, pada 2 Desember 2023.

Serangan teror pertama itu sungguh disayangkan telah menyebabkan dua penasihat militer Iran, di Suriah, yaitu Mohammad Ali Ataei Shourche, dan Panah Taghi, gugur.

Iravani menegaskan, "Iran juga menekankan hak substansial Suriah, berdasarkan hukum internasional untuk mengambil seluruh langkah yang diperlukan guna membalas serangan teror, dan agresi Israel, terhadap kedaulatan, independensi, dan integritas teritorial Suriah."

Pada saat yang sama, Amir Saeid Iravani, meminta Dewan Keamanan PBB, untuk mengecam keras serangan-serangan teror yang dilakukan Israel, tersebut.

 

 

Tags