Rahbar: Musuh Takut Rakyat Iran Berpartisipasi dalam Pemilu
(last modified Wed, 28 Feb 2024 16:01:53 GMT )
Feb 28, 2024 23:01 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei bertemu para pemilih pemula
    Ayatullah Khamenei bertemu para pemilih pemula

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, mengatakan, musuh-musuh Iran, takut rakyat negara ini berpartisipasi luas dalam pemilu.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (28/2/2024) dalam pertemuan dengan ribuan pemilih pemula, dan keluarga syuhada, menilai kehadiran luas dan kokoh rakyat Iran, dalam pemilu adalah perwujudan kekuatan nasional, penjamin keamanan nasional, dan faktor penyebab keputusasaan musuh yang mengincar Iran.

Rahbar menambahkan, "Amerika Serikat, dan kebijakan sebagian besar negara Eropa, serta Zionis bengis, para pemilik modal, dan korporasi-korporasi besar yang selalu memperhatikan perkembangan Iran, dengan berbagai motif serta alasan, lebih menakuti partisipasi rakyat Iran, di pemilu, daripada hal lainnya."

Menurut Ayatullah Khamenei, hasil penting dari pemilu yang kuat dan meriah adalah figur-figur yang kuat, terbentuknya Parlemen yang kuat, dan pada akhirnya teratasinya berbagai permasalahan, dan dicapainya kemajuan negara.

"Parlemen yang kuat akan mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan besar, dan melakukan lompatan-lompatan berarti," imbuh Rahbar.

Terkait tolok ukur untuk mengetahui kandidat-kandidat yang terbaik, Ayatullah Khamenei, menjelaskan bahwa seluruh kandidat yang lolos dari uji kelayakan Dewan Garda Konstitusi, dan instansi-instansi pengawasan negara, adalah para kandidat terbaik.

Rahbar melanjutkan, "Kandidat terbaik adalah mereka yang taat beragama, dan paling baik serta terdepan dalam menjalankan perintah agama, paling mengupayakan independensi negara supaya tidak tergantung pada kekuatan-kekuatan asing, memiliki keyakinan serius untuk memerangi korupsi, dan lebih mengutamakan kepentingan nasional, artinya kepentingan nasional, dan sumber-sumber kemuliaan, ketenteraman serta kemajuan negara, lebih diutamakan dari kepentingan pribadi, serta fanatisme kelompok."

Di bagian lain paparannya, Ayatullah Khamenei, menganggap masalah Gaza, sebagai masalah asasi Dunia Islam. Menurutnya, Gaza, telah mengenalkan Islam, kepada dunia, dan terungkap bahwa Islam dan orang-orang yang menjalankan ajaran agama, telah menciptakan kekuatan dan perlawanan serta sikap menolak untuk tunduk di hadapan seluruh pemboman dan bencana yang dibuat Rezim Zionis.

"Masalah Gaza, telah mengungkap hakikat budaya, dan peradaban Barat, kepada masyarakat internasional, dan menjadi jelas bahwa para politisi yang lahir dari budaya ini bahkan tidak bersedia mengakui genosida yang dilakukan Rezim Zionis, terhadap rakyat Palestina, dan meski mengutarakan sejumlah statemen, tapi dalam praktiknya memveto resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, dan mencegah penghentian kejahatan-kejahatan Zionis," paparnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menyebut aksi bakar diri tentara Angkatan Udara AS, baru-baru ini dalam memprotes kejahatan Rezim Zionis, menguak aib, dan kegagalan dari kebijakan-kebijakan anti-kemanusiaan AS, serta budaya korup dan menindas Barat.

Ia menegaskan, "Bahkan tentara Amerika Serikat, yang tumbuh dalam budaya Barat, ini pun, memahami kebobrokan yang akut dalam budaya Barat." (HS)