Mar 07, 2024 18:49 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menilai logika agama, akal dan kemanusiaan Republik Islam Iran adalah melawan front arogan.

Menurut laporan laman Pusat Informasi Kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei Kamis (7//3/2024) dalam pertemuan dengan ketua dan anggota Dewan Pakar Kepemimpinan (Majles-e Khobregan-e Rahbari) menjelaskan logika resistensi dan perlawanan Republik Islam Iran terhadap kubu arogan.

 

"Sebelum pembentukan Republik Islam, front yang ada di dunia adalah front demokrasi yang berafiliasi dengan Liberal Demokrasi Barat, tapi dengan kemenangan Revolusi Islam maka terbentuklah front baru yang bertumpu pada demokrasi Islami, yang tentunya bertentangan dengan front demokrasi Barat," papar Rahbar.

Pertemuan Rahbar dengan ketua dan anggota Dewan Pakar Kepemimpinan

Rahbar menyebut kebangkitan model demokrasi Islam di Iran sebagai penyebab membahayakan kepentingan front demokrasi Barat dan awal dari konflik serta pertentangan yang terus menerus antara front tersebut dengan sistem Islam dan menambahkan: Alasan dari rasa bahaya dan konflik mereka adalah hakikat sistem demokrasi Barat adalah arogansi dan agresi serta adanya pelanggaran terhadap hak-hak bangsa, peperangan dan pertumpahan darah tanpa batas untuk memperoleh kekuasaan, dan buktinya adalah penjajahan di banyak negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin pada abad ke-19, yaitu pada masa puncak slogan dan klaim mereka di bidang demokrasi, kebebasan dan Hak Asasi Manusia (HAM).

 

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyebut isu dan pendekatan yang paling penting dari Front Demokrasi Islam, karena sifatnya yang Islami, untuk menghadapi kekejaman dan pelanggaran tersebut, dan sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa Republik Islam menghadapi front arogan, beliau berkata: Iran Islam dengan sendirinya tidak ada konflik dengan negara-negara, pemerintah-pemerintah dan bangsa-bangsa, tapi menentang kezaliman dan agresi yang terpendam dalam front demokrasi Barat.

 

Ayatullah Khamenei menyebut insiden malang di Gaza sebagai contoh nyata arogansi dan agresi front arogan terhadap pemilik tanah dan pembunuhan kejam dan tidak berperasaan terhadap perempuan dan anak-anak serta perusakan harta benda dan sumber daya masyarakat Gaza, dan berkata: Penentangan Republik Islam Iran sebenarnya adalah perlawanan terhadap kekejaman dan kezaliman tersebut, meskipun dikutuk oleh akal sehat, adat istiadat, syariah dan hati nurani manusia, namun didukung oleh Amerika, Inggris dan beberapa negara Eropa.

 

"Masalah ini harus jelas bahwa front arogan menyembunyikan kezaliman, agresi dan pembantaian ini di bawah nama demokrasi, HAM dan liberalisme," papar Rahbar.

 

Ayatullah Khamenei seraya menekankan bahwa Repulbik Islam harus senantiasa terdepan dalam melawan kubu arogan, mengatakan, bendera perlawanan terhadap kubu arogan harus meluas setiap harinya dan terus berkibar, serta kapan pun bendera ini tidak boleh direbut dari Repubilk Islam.

 

Rahbar dalam kesempatan tersebut juga menyatakan bahwa menjelaskan logika Republik Islam Iran dalam melawan kubu arogan bagi generasi mendatang adalah tugas penting. "Untungnya selama lebih dari empat dekade dari usia Republik Islam, front dan orientasi perjuangan melawan arogansi telah diperlihatkan kepada dunia," tegas Rahbar. (MF)

 

Tags