Mari Mengenal Lebih Dekat 6 Kandidat Pilpres Iran
(last modified Mon, 10 Jun 2024 08:12:35 GMT )
Jun 10, 2024 15:12 Asia/Jakarta
  • Kandidat presiden Iran di pilpres ke-14
    Kandidat presiden Iran di pilpres ke-14

Dewan Garda Konstitusi Iran Minggu (9/6/2024) sore mengumukan nama-nama kandidat yang lolos seleksi lembaga ini untuk pilpres Iran ke-14.

Dalam daftar yang telah mendapat persetujuan Kementerian Dalam Negeri, terdapat 6 nama yaitu, Mostafa Pourmohammadi, Saeed Jalili, Mohammad Bagher Ghalibaf, Alireza Zakani, Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi dan Masoud Pezeshkian.

 

Berikut catatan enam kandidat yang lolos seleksi untuk pemilu presiden ke-14:

 

  • Masoud Pezeshkian
Mashoud Pezeshkian saat mendaftar sebagai kandidat pilpres Iran ke-14

 

Mashoud Pezeshkian pernah menjabat sebagai menteri kesehatan di pemerintahan ke-8. Ia dokter spesialis bedah jantung.

 

Mashoud Pezeshkian kelahiran 7 Mehr 1333 Hs (29 September 1954) di Mahabad, Provinsi Azerbaijan Barat.

Foto Mashoud Pezeshkian di masa perang pertahanan suci Iran-Irak

 

Di pemerintahan ke-8 Presiden Mohammad Khatami, Pezeshkian menjabat sebagai menteri kesehatan. Ia juga anggota parlemen Iran secara berututan untuk periode ke 8, 9, 10, 11 dan 12 sebagai wakil dari Tabriz. Di periode ke 10 parlemen, Pezeshkian menjabat sebagai wakil pertama ketua parlemen Republik islam Iran. Ia juga pernah mendaftar sebagai kandidat presiden periode ke13, tapi ia tidak lolos seleksi Dewan Garda Konstitusi.

 

  • Mostafa Pourmohammadi
Dr. Mostafa Pourmohammadi

 

Mostafa Pourmohammadi dilahirkan pada 18 Isfand 1338 Hs (9 Maret 1960) di kota Qom.

 

Pourmohammadi menyelesaikan pendidikan dasar hingga tinggi pelajaran ilmu-ilmu agama (fikih, usul fikih dan filsafat) di kota Qom di sekolah Haqqani, serta menyelesaikan dars-e kharij (pelajaran fikih dan usul fikih tingkat mujtahid) di Mashhad, Qom dan Tehran.

 

Ia belajar fikih dan yurisprudensi Islam tingkat empat Hauzah Ilmiah (setingkat doktoral) di Hauzah Ilmiah (Seminari).

 

Pourmohammadi memulai aktivitasnya mulai tahun 1358 Hs (1979) sebagai jaksa Revolusi Islam, dan hingga tahun 1365 Hs (1986) menjadi jaksa Khuzestan, Hormuzgan, Kermanshah dan Khorasan.

Foto Dr. Mosfata Pourmohammadi di perang pertahanan suci

 

Mulai tahun 1376-1378 Hs (1997-1998), Pourmohammadi menjabat wakil menteri intelijen Republik Islam Iran.

 

Selain itu, Pourmohammadi kandidat untuk masa jabatan ke-14 dalam pemilihan presiden, dan antara tahun 1384-1387 Hs (2005 dan 2008) menjabat menteri dalam negeri pada pemerintahan ke-9, dan dari tahun 1387-1392 Hs (2008 hingga 2013), dia menjabat kepala Lembaga Inspeksi Umum Negara.

 

Pourmohammadi tahun 2013 dan ketika pemerintahan ke-11 berkuasa, selama empat tahun dipercaya sebagai menteri kehakiman. Ia saat ini aktif sebagai sekjen Jame-e Ruhaniat-e Mubarez dan ketua Pusat Dokumen Revolusi Islam.

 

  • Saeed Jalili
Dr. Saeed Jalili

 

Saeed Jalili kelahiran 15 Shahrivar 1344 Hs (6 September 1965) di kota Mashhad.

 

Jalili di masa perang delapan tahun Iran-Irak, mulai dari masa SMA hingga mahasiswa berulang kali hadir di medan perang. Desember 1986, Jalili menjadi regu pengintai Brigade 21 Imam Ridha Khorasan dan mengalami cidera kaki dalam operasi Karbala kelima. Karena tidak ada fasilitas yang memadai di rumah sakit lapangan Salamche dan kondisi darurat, Jalili terpaksa kehilangan kaki kananya. Setelah sembuh ia tetap aktif di bidang logistik militer.

 

Saeed Jalili tahun 1368 Hs (1989) secara resmi masuk dalam kancah politik dengan menjabat sebagai ketua Departemen Inspeksi Kementerian Luar Negeri. Untuk selanjutnya, Jalili aktif di deparemen luar negeri sebagai wakil pertama menlu Iran bidang Amerika.

Foto Dr. Saeed Jalili di masa perang Iran-Irak

 

Ia dikenal sebagai tokoh politik dengan kecenderungan konservatif, dan sejak tahun 1386 hingga 19 Shahrivar 1392 Hs (2007-10 September 2013) menjabat sekjen Dewan Tinggi Keamanan Nasional dan ketua juru runding nuklir Iran dengan negara-negara Barat. Tahun 2013, Jalili menjadi kandidat pilpres ke-11, dan meraih sekitar empat juta suara dan menempati posisi ketiga. Jalili sejak tahun itu diangkat menjadi anggota Dewan Penentu Kebijakan Negara (Majma'-e Taskhis-e Maslahat-e Nezam).

 

Jalili tahun 1396 Hs (2017) menjadi juru kampanye untuk mendukung mendiang presiden Iran, Syahid Sayid Ebrahim Raisi.

 

Jalili di pilpres-13 tahun 1400 Hs (2021) mendaftar menjadi kandidat, dan dua hari sebelum penyelenggaraan pemilu, ia mengundurkan diri untuk mendukung Sayid Ebrahim Raisi.

 

  • Alireza Zakani
dr. Alireza Zakani

 

Alireza Zakani kelahiran 12 Isfand 1344 Hs (3 Maret 1966)

 

Zakani tahun 1368 Hs (1989) diterima di Universitas Kedokteran Tehran dan musim panas tahun 1376 Hs (1997) lulus jurusan dokter umum, dan tahun 1380 Hs (2001) mulai belajar di jurusan spesialisasi Kedokteran Nuklir dan menyelesaikannya tahun 1383 Hs (2004).

Foto Zakani di masa perang Iran-Irak

 

Zakani menjadi wakil Tehran di parlemen periode tujuh, delapan dan sembilan, dan di periode 11 parlemen, ia lolos sebagai wakil dari Qom.

 

Zakani sejak tahun 2021 menjadi gubernur Tehran dan tahun 2023 juga menjadi asisten presiden.

 

  • Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi
dr. Ghazizadeh Hashemi

 

Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi kelahiran 25 Farvardin 1350 Hs (4 April 1971) di kota Fariman. Ia seorang dokter, politikus konservatif dan wakil pertama ketua parlemen Iran serta wakil Mashhad di parlemen ke-11. Sebelumnya di periode parlemen ke 8, 9 dan 10, ia juga menjadi wakil Mashhad dan Kalat, dan di parlemen periode 9 dan 10, Hashemi menjabat sekretaris dewan pimpinan parlemen.

Foto dr Ghazizadeh Hashemi di masa perang pertanana suci

 

Tahun 2021, Ghazizadeh Hashemi menjabat wakil presiden dan ketua Yayasan Syuhada dan Urusan Veteran di pemerintahan Iran ke-13.

 

Di pemilu presiden ke-13, Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi berpartisipasi di final pemilu presiden dan menempati posisi keempat dari perolehan suara.

 

  • Mohammad Bagher Ghalibaf
Dr. Ghalibaf bersama istri

 

Mohammad Bagher Ghalibaf dilahirkan 1 Shahrivar 1340 Hs (23 Agustus 1961) di kota Torghabeh di keluarga agamis.

 

Komandan Divisi 5 Nasr Khorasan

 

Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran tahun 1357 Hs (1979), gerakan kelompok anti-revolusi mencapai puncaknya, di mana revolusi membutuhkan penjagaan; Dengan demikian Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dibentuk atas perintah Imam Khomeini, dan langsung setelah perang delapan tahun Iran-Irak. Dengan demikian Ghalibaf yang masih remaja saat itu, dan diusia 18 tahun ikut perang. Mengingat potensi yang ia tunjukkan, tahun 1361 Hs (1982) ia ditunjuk sebagai komandan Brigade Imam Ridha as dan satu tahun kemudian ia terpilih sebagai komandan Divisi 5 Nasr Khorasan.

 

Ghalibaf bersama Divisi 5 Nasr di banyak operasi selama perang pertahanan suci bersama syuhada terkenal seperti Bagheri, Hemmat, Kharrazi, Kazemi, Sayyad Shirazi, aktif melindungi revolusi dan kedaulatan negara, dan saudaranya Hasan Ghalibaf juga gugur syahid dalam operasi Karbala 4.

Ghalibaf di masa perang pertahanan suci

 

Penanggung Jawab Basis Konstruksi Khatam al-Anbiya

 

Ghalibaf tahun 1373 Hs (1994) menjadi penanggung jawab basis konstruksi Khatam al-Anbiya. Proyek seperti rel kereta api 165 km Mashhad-

Sarakhs yang menghubungkan Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Kirgizstan, Kazakhstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Pakistan dan Turki.

 

Komandan Angkatan Udara IRGC

 

Ghalibaf tahun 1376 Hs (1997) atas perintah Rahbar, diangkat sebagai komandan angkatan udara IRGC, dan setelah mengikuti pelatihan pilot, ia mendapat ijin untuk terbang dengan Airbus. Dia disebut-sebut sebagai perancang kota roket Iran.

 

Pada tahun 1380 Hs (2001), ia mempertahankan tesis doktoralnya yang berjudul "Pemeriksaan Perkembangan Institusi Lokal di Iran pada Periode Kontemporer" dan setelah itu ia mulai mengajar sebagai staf pengajar di Departemen Geografi Politik Universitas Tehran dan asisten profesor di Universitas Tarbiat Modares.

 

Komandan Kepolisian Iran

 

Pada tahun 1379 (2000), Ghalibaf kembali mengambil alih komando kepolisian Iran atas perintah Ayatullah Khamenei. Selama kepemimpiannya di kepolisian, sistem 110 diluncurkan dan dibentuk. Prestasi Ghalibaf lainnya pada periode ini antara lain memperluas penggunaan gelar polisi, melengkapi kepolisian dengan kendaraan modern, menciptakan kantor layanan pemerintahan elektronik atau 10+ polisi dan 197 pusat pemantauan masyarakat.

 

Walikota Tehran

 

Ghalibaf tahun 1384 Hs (2005) dengan suara anggota Dewan Kota Tehran ditunjuk sebagai walikota Tehran dan selama 12 tahun menempati posisi ini hingga tahun 1396 Hs (2017).

 

Orang pertama dalam pemilu Tehran

 

Selama pemilu parlemen periode 11 pada 2 Isfand 1398 Hs (21 Februari 2020), Ghalibaf menjadi berada di urutan pertama di dapil Tehran, Ray, Shamiran, Islamshahr, dan Pardis dengan perolehan 1.265.287 suara.

 

Berpartisipasi dalam pemilu presiden

 

Ghalibaf tiga kali menjadi kandidat pemilu presiden, perode 9, 11 dan 12. Tahun 1384 Hs (2005), ia menempati posisi keempat dalam bersaing dengan Mahmoud Ahamdinejad, Akbar Hashemi Rafsanjai, Mehdi Karroubi, Mostafa Moeen, Ali Larijani dan Mohsen Mehralizadeh dengan 4.095.827 suara. Dalam pemilu tahun 1392 Hs (2013) saat bersaing dengan Hasan Rouhani, Saeed Jalili, Mohsen Rezaee, Ali Akbar Velayati dan Mohammad Gharazi, Ghalibaf meraih 6.077.292 suara dan menempati posisi kedua, dan dalam pemilu tahun 1396 Hs (2017), ia mengundurkan diri untuk mendukung Syahid Ebrahim Raisi. (MF)

 

 

 

 

Tags