Pars Today

Sekelompok peneliti dari Universitas Teknologi Amirkabir Iran, terinspirasi oleh organisme hidup, membuat perangkat spons buatan untuk mencegah sedimentasi dan akumulasi polutan di lingkungan perairan, yang selain mengurangi biaya pengerukan di laut, juga akan membantu menjaga terumbu karang.

Lebih dari 14.000 kilometer persegi Asia Barat ditutupi oleh terumbu karang. Menurut Pars Today, manajer proyek, Masoumeh Hashempour dan salah satu peneliti pascadoktoral di Universitas Teknologi Amirkabir Iran, mengacu pada situasi terumbu karang di kawasan Asia Barat, mengatakan:

Di kawasan Asia Barat, 65 persen terumbu karang terancam rusak dan lebih dari 20 persen di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Hashempour menambahkan, berkembangnya permukiman di pinggiran pantai, peningkatan konstruksi dan penumpukan sampah yang diakibatkannya, pembuangan limbah ke laut, pembuangan sedimen melalui sungai ke laut, ekstraksi gas dan sumber daya minyak, polusi yang disebabkan oleh kapal tanker minyak, peningkatan penangkapan ikan, peningkatan suhu permukaan bumi dan akibatnya peningkatan suhu laut dan samudera, serta peningkatan konsentrasi karbon dioksida terlarut di perairan, merupakan salah satu penyebab ancaman terhadap keselamatan terumbu karang.

Peneliti Iran ini menjelaskan, sekelompok peneliti dari Universitas Teknologi Amirkabir Iran melaksanakan proyek bertajuk simulasi kinerja spons tubular dan pengaruhnya terhadap hidrodinamika aliran dan transportasi sedimen di lingkungan laut.

Menurutnya, desain dan konstruksi perangkat spons buatan ini terinspirasi oleh organisme alami, dan hasil studi simulasi laboratorium dan komputer telah menunjukkan kinerja yang baik di berbagai lingkungan laut.

Hashempour menambahkan:

Saat ini banyak negara yang sedang bergelut dengan punahnya terumbu karang atau bahkan tertutupnya jalur akses pelabuhan, khususnya Australia dan Cina, oleh karena itu, gagasan ini dapat dimanfaatkan dengan baik dengan menyasar perdagangan dalam dan luar negeri.