Peran dan Risalah Wanita; Hijab dan Pakaian (1)
-
Ayatullah Sayid Ali Khamenei
Sikap Bijaksana Islam pada Masalah Hijab
Islam benar-benar bijaksana dalam mengkaji masalah hijab. Hijab berada di sekitar kehidupan privasi wanita dan pria. Di sini, cadur [hijab panjang tradisi Iran] termasuk hijab yang terbaik. Namun pada saat yang sama, juga tidak ditentukan. Agama Islam telah menentukan sebuah batasan untuk hijab dan tidak boleh dilanggar dan juga tidak perlu ifrath dan tafrith (lebih dan kurang). (dalam pertemuan bersama para wanita pejabat dan pakar serta seniman negara, 22/8/1374)
Hijab Wanita; Penghormatan kepada Wanita
Hijab adalah penghormatan kepada orang yang berhijab. Hijab wanita adalah penghormatan kepada wanita. Di kebanyakan negara-negara – saya mengatakan “kebanyakan” karena tidak mengetahui semuanya – baik pada masa lalu, di Eropa dua ratus tahun sampai tiga ratus tahun yang lalu, di kalangan para wanita priyayi dan bangsawan memakai hijab dengan menutup wajah mereka; mungkin kalian telah melihatnya di film-film, supaya pandangan-pandangan mata tidak tertuju kepada mereka. Ini adalah penghormatan. Di Iran kuno, para wanita priyayi dan bangsawan serta para petinggi semuanya memakai hijab. Para wanita kalangan bawah dan rendah, tidak. Mereka datang tidak memakai hijab, dan tidak masalah. Islam datang menyingkirkan diskriminasi ini, mengatakan; Tidak. Wanita harus memakai hijab. Yakni penghormatan ini milik semua wanita. Inilah pandangan Islam. (dalam pertemuan bersama para mahasiswa universitas seluruh provinsi Yazd, 13/10/86)
Hijab; Masalah Nilai dan Faktor yang Meningkatkan Derajat Spiritual
Masalah nilai Islam harus dihidupkan di tengah-tengah masyarakat kita, misalnya masalah hijab adalah sebuah masalah nilai. Masalah hijab, meskipun sebuah masalah mukadimah untuk hal-hal yang lebih tinggi, namun dia sendiri merupakan sebuah masalah nilai. Mengapa kita benar-benar menjaga masalah hijab, alasannya adalah karena menjaga hijab akan membantu wanita bisa mencapai derajat spiritualnya yang tinggi dan jangan sampai tergelincir pada dosa yang menghalangi jalannya. (dalam pertemuan bersama Anggota Syura Sosial-Budaya Para Wanita, 4/10/70)
Hijab; Memberikan Keamanan pada Wanita dan Pria
Hijab adalah salah satu peralatan keamanan. Dengan hijab wanita muslim, maka wanita muslim akan mendapatkan keamanan juga para lelaki muslim. Ketika wanita didekatkan pada ketelanjangan pada tahap pertama keamanan akan tercerabut dari wanita itu sendiri dan pada tahap kedua keamanan dari para lelaki dan pemuda. Dalam upaya lingkungan tetap sehat dan memiliki keamanan, wanita bisa melakukan pekerjaannya di tengah-tengah masyarakat, lelaki juga bisa melakukan tugasnya, Islam telah menentukan hijab dan hijab ini merupakan salah satu hukum yang menonjol dalam Islam. (dalam pertemuan akbar para wanita Khouzestan, 20/12/1375)
Menjaga Garis Islam dan Iffah dengan Menjaga Hijab
Menjaga hijab dan menjaga iffah (kehormatan diri wanita), adalah menjaga garis Islam dan iman masyarakat kita. Menjaga hijab juga sebagaimana menjaga hal-hal yang diwajibkan dan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. (dalam pertemuan bersama para mahasiswi Marakez Tarbiat Moallem, 12/2/1363)
Revolusioner wanita muslim tidak mengizinkan dirinya untuk menunjukkan diri dengan cara menunjukkan ketelanjangan tubuhnya dan memamerkan perhiasan dan dandanannya. (dalam khutbah Jumat, 13/4/1359)
Menjaga Hijab; Kewajiban, Kebanggaan dan Kepribadian Wanita
Kehidupan ini akan berlalu. Segala kelezatan dan kesulitannya akan berlalu. Kalian di masa muda tidak memahami makna ini. Seseorang di masa muda beranggapan bahwa dunia itu tetap dan diam. Selamanya begitu. Ketika usianya mencapai usia kita, kalian memandang, melihat dunia sungguh cepat berlalu. Sekejap mata, telah berlalu. Nah, di sana “Innaddaral Akhirata Lahiyal Hayawan... sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan.” (QS. Ankabut: 64) Di sanalah kehidupan. “Dzalikkalladzi Yubassyirullahu Ibadahu... itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya. (QS. Syura:23) berita gembira ilahi, di sana. Para wanita harus menjaga kondisi hijab, kondisi iffah [kehormatan dirinya], komitmennya untuk [kehidupan] di sana juga untuk menjaga kemuliaan negara dan kemajuan negara. Ini adalah tugas. Memamerkan diri hanya sekejap saja, tapi pengaruh buruknya bagi negara, bagi masyarakat, bagi akhlak bahkan bagi politik adalah pengaruh yang merusak dan abadi. Padahal menjaga iffah, menjaga batas-batas syariat dalam perilaku dan gerakan para wanita, meskipun memiliki kesulitan, tapi kesulitan yang pendek, namun pengaruhnya sangat dalam dan abadi. Para wanita sendiri yang harus benar-benar menjaga masalah hijab, masalah iffah; ini adalah tugas mereka, kebanggaan mereka, kepribadian mereka. (pertemuan bersama para pembaca kidung pujian Ahlul Bait, seluruh negeri)
Peran Hijab dalam Menjaga Kemuliaan Wanita
Di tengah-tengah masyarakat Islam, wanita muslim memiliki kehormatan dan kepribadian khusus dimana hijab dan pakaian wanita terhitung sebagai simbol kehormatan dan kepribadiannya. Hijab adalah tanda penghormatan pada wanita dan Islam mengakui kehormatan dan kemuliaan bagi semua wanita yang memakai hijab. (dalam pertemuan umum para wanita dalam rangka pekan wanita, 17/9/1372)
Hijab; Yakni Pakaian yang Sehat untuk Menjaga Wanita
Hijab bagi wanita bukan bermakna kehinaan wanita. Tapi bermakna kesucian dan penjagaan wanita. Bukan hanya kesucian dan penjagaan wanita saja, tapi kesucian dan penjagaan wanita dan pria, yakni keduanya.
Hijab bukan berarti cadur. Namun cadur di sisi kami orang-orang Iran, dimana para wanita kita telah memakainya sejak dahulu merupakan jenis hijab yang paling bagus. Tanpa cadur juga bisa berhijab. Hijab bermakna berpakaian sehat, bukan berpakaian yang lebih buruk dari tidak berpakaian. Menurut istilah riwayat, berpakaian tapi telanjang. Berpakaian tapi pada saat yang sama seperti manusia yang telanjang. Berpakaian seperti itu tidak ada gunanya, bukan termasuk hijab. Berpakaian sehat adalah kepala, rambut, dada, badan dan semua kepala sampai ujung kaki wanita harus tertutup. Tentunya wajah dan dua tangan, kebanyakan para fukaha mengecualikannya. Dan sebagian dari mereka tidak mengecualikannya. Dan mereka yang mengecualikan, tentunya wajah tanpa dandanan dan sederhana. Ini juga berarti hijab. Tentunya para wanita Iran menemukan model cadur dan model yang sangat bagus, cantik dan tidak bertentangan dengan kecantikan wanita dan juga merupakan hijab yang sempurna. Apapun adanya, baik hijab itu dalam model Iran ataupun Arab atau negara-negara lain, dimana di setiap negara-negara Islam para wanita memakai hijabnya dengan model tertentu. Apapun model hijab yang dipakainya, sesuai dengan pandangan Islam. Ini adalah salah satu pencegahan Islam. (dalam khutbah Jumat, 17/5/1365) (Emi Nur Hayati)
Sumber: Naghs wa Resalat-e Zan I, Ifaf wa Hejab Dar Sabke Zendegi-e Irani-Eslami
Bargerefteh az bayanat-e Ayatullah al-Udhma Khamenei, Rahbare Moazzam-e Enghelab-e Eslam