Iran: Capai Solusi Krisis Suriah, Tujuan Pertemuan Astana
Kepala delegasi Iran dalam pertemuan Astana menyatakan bahwa pertemuan yang berlangsung di ibu kota Kazakhstan ini bertujuan untuk mewujudkan gencatan senjata yang berkesinambungan di Suriah, sekaligus menyiapkan sarana perundingan serius untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan antara pemerintah Suriah dan oposisi.
Sadegh Hossein Jabir Ansari, deputi menlu Iran urusan Arab dan Afrika memimpin delegasi Tehran dalam perundingan damai Suriah di Astana Sabtu pagi (21/1) tiba di bandara Almaty, Kazakhstan.
"Kami siap berpartisipasi penuh dalam perundingan ini, dan sebagai delegasi Iran saya tegaskan bahwa krisis Suriah tidak memiliki opsi militer, dan harus diselesaikan melalui dialog politik," ujar Jabir Ansari.
"Berlanjutnya krisis Suriah tidak membuahkan hasil apapun, kecuali kehancuran sebuah negara Muslim (Suriah)," tegasnya.
Setelah tiba di kota Astana, delegasi Iran hari Sabtu langsung memulai pertemuan dengan perwakilan dari Rusia dan Turki.
Tujuan digelarnya pertemuan segitiga antara Iran, Rusia dan Turki sebagai pembukaan bagi digelarnya pertemuan Suriah-Suriah di Astana.
Pertemuan Astana digelar dengan tuan rumah pemerintah Kazakhstan dengan pengawasan Rusia, Iran dan Turki yang akan berlangsung pada 23 dan 24 Januari 2017.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendukung berlanjutnya gencatan senjata, perlawanan terhadap terorisme dan dialog Suriah-Suriah antara pemerintah Damaskus dan pihak oposisi.(PH)