Misi Perdamaian dan Persahabatan AL Iran
(last modified Sun, 09 Apr 2017 08:34:47 GMT )
Apr 09, 2017 15:34 Asia/Jakarta
  • Angkatan Laut Iran
    Angkatan Laut Iran

Angkatan Laut strategis Republik Islam Iran, untuk pertama kalinya mengerahkan armada kapal tempur ke Kazakhstan. Armada kapal tempur ini terdiri dari kapal perusak Damavand dan kapal pelontar rudal Peykan yang berlayar ke Kazakhstan untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan.

Bersamaan dengan itu, armada kapal tempur Iran juga dikerahkan untuk menggelar manuver penyelamatan dan pertolongan di dengan Angkatan Laut Oman. Oman menjadi tuan rumah manuver tersebut yang digelar di selatan dan utara Samudera Hindia selama sepekan.

 

Armada Angkatan Laut Iran juga pada hari Sabtu juga tiba di pelabuhan Karachi, Pakistan dan disambut oleh para panglima tinggi angkatan laut negara tuan rumah. Tujuan kehadiran armada tempur Iran di pelabuhan Karachi, Pakistan, adalah perluasan kerjasama di bidang maritim dan pengokohan keamanan perairan kawasan. Sebelumnya, telah dilakukan empat kunjungan armada tempur AL Iran ke Rusia, Republik Azerbaijan dan Republik Daghestan.

 

Mengingat posisi Laut Selatan dan Samudera Hindia di sektor ekonomi maritim dan peningkatan lalu lintas perdagangan dan kapal tanker minyak di laut-laut tersebut, masalah pengamanan merupakan sebuah urgensi dan keamanan tersebut harus diciptakan dengan partisipasi negara-negara regional. Jelas bahwa negara-negara seperti Iran, Oman dan Pakistan yang memiliki akses langsung ke Samudera Hindia, memainkan peran kunci dalam menjamin keamanan perairan kawasan.

 

Kedekatan jarak antara Laut Oman dan Samudera Hindia, dari sisi ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, merupakan sebuah poin unggul yang menuntut kerjasama kolektif lebih pro-aktif. Oleh karena itu, Iran pada tingkat  tertinggi berulangkali menekankan pentingnya penyelarasan kebijakan politik untuk keamanan regional.

 

Program pengerahan armada tempur AL Iran ke perairan kawasan dan internasional, selain untuk menjamin keamanan kolektif, transfer pengalaman dan pemanfaatan kapaistan pelabuhan-pelabuhan di negara-negara tetangga. Dalam hal ini, Republik Islam Iran telah mengambil langkah-langkah jangka panjang  untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.

 

Di sisi lain, Amerika Serikat secara berkala menggelar manuver kolektif agresif di kawasan. Sekarang dunia telah menyaksikan sejumlah rezim dependen seperti Arab Saudi, beranggapan bahwa keamanan regional akan terwujud dengan janji-janji dan petualangan Amerika Serikat. Akan tetapi semua itu tidak lebihd ari sekedar fatamorgana.

 

Pasukan transregional telah melakukan petualangan militer dengan janji perubahan di Irak dan Afghanistan, akan tetapi mereka sendiri terjebak berbagai tantangan serius. Kehadiran pasukan transregional bahkan semakin memperkerah kondisi. Akan tetapi strategi pertahanan Iran selalu dalam rangka stabilisasi dan pengokohan keamanan serta kerjasama dengan negara-negara regional.

 

Angkatan Laut Iran dengan bekal pengalaman perang delapan tahun, serta kapasitas defensif yang tinggi, sekarang telah berubah menjadi armada tempur strategis. Pasukan ini hadir kokoh di wilayah-wilayah geopolitik maritim sensitif, dengan menjaga keamanan di pesisir Teluk Persia dan Laut Oman hingga Samudera Hindia. Ditambah dengan

 

Pengerahan AL Iran di perairan negara-negara tetangga di selatan dan di Laut Kaspia juga dalam rangka yang sama. Iran berpendapat bahwa antisipasi segala bentuk ancaman kolektif dan pengokohan stabilitas serta keamanan bersama harus dilakukan dengan berbagi pengalaman dan kapasitas secara kolektif demi keamanan nyata dan permanen di kawasan.(MZ)

Tags