Pertamina Masuk dalam Agenda Kerja Perminyakan Iran
(last modified Fri, 26 May 2017 08:46:33 GMT )
May 26, 2017 15:46 Asia/Jakarta
  • Bijan Zangganeh
    Bijan Zangganeh

Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zangganeh menyatakan, "Republik Islam Iran tahun ini (2017) sedang mengupayakan kesepakatan dengan perusahaan Total Perancis, Lukoil Rusia, Maersk Denmark dan Pertamina Indonesia."

Dalam wawancaranya dengan Reuters Jumat (26/5/2017) Zangganeh mengatakan, "Perundingan dengan perusahaan-perusahaan besar produsen minyak dunia dilakukan dengan tujuan mengembangkan zona minyak Azadegan Selatan, Yadavaran, Karun barat, Mansouri, Ob Teymur dan lapisan-lapisan minyak di Pars Selatan di Iran."

Ditambahkannya, dalam lima tahun mendatang, kapasitas produksi minyak Iran akan meningkat 25 persen berkat proyek-proyek minyak baru dengan berbagai perusahaan internasional.

Menteri Perminyakan Iran menegaskan, peningkatan kapasitas produksi minyak Iran itu tidak akan berdampak negatif pada kerjasama dengan OPEC.

Menyinggung konferensi OPEC pada Kamis (25/5/2017) di Wina, Austria, Zangganeh mengatakan, dalam konferensi itu terdapat kerjasama baik antara seluruh anggota OPEC dan bahwa semua anggota OPEC telah berkomitmen untuk menurunkan tingkat produksi minyak mereka."

Konferensi OPEC ke-172 di Wina ditutup dengan kemufakatan seluruh anggota untuk memperpanjang pelaksanaan kesepakatan penurunan produksi minyak selama sembilan bulan mendatang.

Pada konferensi tersebut, Equatorial Guinea menjadi anggota OPEC baru dan dengan demikian jumlah total anggota OPEC mencapai 14 negara. Equatorial Guinea merupakan negara produsen minyak terbesar ketiga di Afrika.(MZ)

Tags