Interaksi Luas dengan Dunia dan Melawan Kubu Arogan Menurut Rahbar
(last modified Thu, 03 Aug 2017 13:13:06 GMT )
Aug 03, 2017 20:13 Asia/Jakarta

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengesahkan suara dan pilihan rakyat di pemilu presiden dan mengangkat Hassan Rouhani sebagai presiden Iran.

Berdasarkan pasal 110 konstitusi Iran, pengesahan presiden setelah dipilih rakyat termasuk tugas dan wewenang Rahbar. Ayatullah Khamenei Kamis (3/8) pagi saat mengesahkan jabatan Hassan Rouhani sebagai presiden,menilai pemilu dan suara tinggi yang diraih kandidat terpilih sebagai indikasi semakin kuatnya pemerintah republik di negara ini.

Hassan Rouhani di pemilu presiden ke 12 yang digelar 19 Mei 2017 mampu meraih 23 juta suara.

Setelah mengesahkan jabatan presiden Iran, Rahbar di statemennya menjelaskan berbagai isu dalam negeri dan internasional. Ayatullah Khamenei menyebut urgensitas penting acara pengesahan ini adalah peran rakyat dalam memilih petinggi jajaran atas dan menekankan, acara ini adalah acara ke 12 setelah kemenangan Revolusi Islam yang mengindikasikan pengaruh besar suara dan pilihan rakyat. Dan ini menurut Rahbar sebuah prestasi besar dan berkah dari revolusi.

Peran rakyat di sektor politik merupakan hadiah Revolusi Islam dan hal ini semakin kental selama 40 tahun usia revolusi di Iran. Partisipasi rakyat di 12 pemilu presiden, 10 periode parlemen dan lima periode pemilu Dewan Pakar Kepemimpinan  serta Dewan Kota dan Desa merupakan bukti nyata peran sejati dan kepercayaan kepada rakyat Iran di pemerintahan Republik Islam Iran.

Sebelum kemenangan Revolusi Islam, di era rezim despotik, rakyat tidak memiliki peran dan hanya menjadi penonton di bidang politik makro. Kini berkat Revolusi Islam, demokrasi religius terpatri di pemerintahan Republik Islam Iran dan rakyat memilih para pejabat secara langsung. Dengan kata lain, interaksi berkesinambungan rakyat dan pemerintah Republik Islam adalah investasi besar Revolusi Islam.

Rahbar kemudian menjelaskan tiga orientasi penting bagi para pejabat Republik Islam Iran. Pertama, menangani kendala ekonomi rakyat dan menyelesaikannya mengingat kapasitas dan kemampuan besar di Iran. Poin penting lain dari arahan Rahbar adalah isu politik luar negeri dan beliau menekankan untuk memberikan perhatian besar terhadap interaksi dengan dunia luar. Hal ini justru bertolak belakang dengan yang dikejar musuh selama ini.

Iran bersamaan dengan menjaga nilai dan cita-cita Islam serta revolusinya khususnya spirit independensi dan membantu pihak tertindas, memiliki interaksi konstruktif dan luas dengan dunia. Perang serius melawan terorisme dan kebijakan mengiringi upaya masyarakat dunia untuk menerapkan perdamaian dan keadilan di kawasan, menunjukkan rasa tanggung jawab dan interaksi positif Iran dengan dunia.

Poin penting adalah Iran tidak akan mengesampingkan prinsip kebijakan luar negerinya saat menjalin hubungan dengan pihak lain di pentas internasional. Iran tetap memperioritaskan kebijakan membantu bangsa tertindas dunia dan pemerintah khususnya di kawasan.

Poin penting dari arahan Rahbar di acara pengesahan jabatan presiden Iran adalah sikap tegas dalam menghadapi musuh arogan dunia. Rahbar menilai Amerika Serikat sebagai rezim paling agresor dan keji di banding dengan kubu hegemoni lainnya.

Rahbar menekankan, empat dekade aktifitas internasional menunjukkan bahwa biaya yang harus dibayar ketika menyerah kepada kekuatan hegemoni dunia lebih besar dari biaya yang harus ditanggung ketika melawan mereka.

Amerika seiring dengan kemenangan Revolusi Islam terus melanjutkan permusuhan dan hegemoninya terhadap Iran dan dalam hal ini Washington memanfaatkan segala cara. Sanksi, represi politik, dukungan penuh terhadap rezim Baath Saddam, dan konspirasi lain menjadi agenda Amerika, namun Iran dengan dukungan kekuatan nasional semakin solid  dan kuat.

Menurut ungkapan Rahbar, Republik Islam Iran dewasa ini lebih kuat dari tahun-tahun pertama revolusi meski mendapat sanksi dan permusuhan lebih besar. Iran di bawah bayang-bayang resistensi anti kekuatan hegemoni dunia dan dengan bersandar pada kemampuan dalam negeri berhasil menggapai prestasi besar di berbagai sektor termasuk militer dan sains. (MF)