Babak Keenam Dialog Suriah di Astana
Pertemuan pendahuluan untuk dialog keenam perdamaian Suriah dimulai di Astana, ibukota Kazakhstan. Dalam koridor ini, delegasi ahli Republik Islam Iran Rabu (13/9) memulai perundingan bilateral dan trilateral dengan perwakilan Rusia serta Turki.
Alexander Lavrentiev, utusan khusus presiden Rusia, Hossein Jaberi Ansari, deputi menlu Iran dan Sedat Onal, deputi menlu Turki hadir di pertemuan ini.
Staffan de Mistura, utusan khusus sekjen PBB untuk Suriah juga terlibat di pertemuan konsultatif ini sebagai pengawas. Perundingan tingkat pakar terkait penyelesaian krisis Suriah akan digelar Kamis (14/9), sementara dialog utama bakal digelar Jumat (15/9).
Bersamaan dengan babak keenam perundingan Astana, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga akan bertemu dengan petinggi Rusia di kota Sochi membicarakan transformasi terbaru Suriah.
Iran, Rusia,dan Turki pada bulan Mei lalu di babak keempat dialog perdamaian Suriah di Astana mencapai kesepakatan terkait pembentukan zona penurunan ketegangan. Empat wilayah Suriah di Provinsi Idlib, Aleppo, Hama dan sebagian wilayah Lattakia termasuk zona gencatan senjata. Agenda utama perundingan ini mengkaji mekanisme dan pembentukan zona penurunan ketegangan di kota Idlib.
Seiring dengan perubahan di pentas politik dan medan pertempuran dengan Daesh di Suriah, isu Damaskus memasuki fase baru wacana politik. Penekanan menjaga integritas wilayah Suriah, perang melawan teroris dan penentuan nasib politik Suriah oleh rakyat negara ini merupakan agenda utama dialog tersebut.
Transformasi ini menunjukkan bahwa dialog Astana yang digagas Iran, Rusia dan Turki untuk menerapkan perdamaian di Suriah mulai mengalami kemajuan. Banyak pengamat pesimis perundingan ini tidak akan mencapai hasil pasti mengingat rumitnya kondisi di Suriah dan sabotase Amerika di perundingan damai. Namun kini para pengamat politik mengakui perundingan Astana untuk memulihkan perdamaian di Suriah telah berhasil meraih tempatnya.
Staffan de Mistura seraya membenarkan proses politik dialog ini menjelaskan, upaya berkesinambungan Iran mendorong ditandatanganinya dokumen untuk menciptakan zona penurunan ketegangan di Suriah.
Ayham Kamel, direktur bidang Timur Tengah dan Afrika Utara Eurasia Group meyakini bahwa perundingan Astana sebuah proses yang berbeda.
Partisipasi pasif Amerika Serikat di perundingan ini pun mulai mengalami perubahan. Di perundingan sebelumnya, Amerika Serikat mengirim perwakilan yang memiliki posisi sebanding dengan duta besar. Kini laman Deplu Amerika seraya merilis statemen menyatakan bahwa David M. Sttterfield, asisten menlu Amerika bidang Timur Dekat akan bertolak ke Kazakhstan untuk menghadiri dialog Astana.
Hasil dialog Astana dalam memajukan perundingan Jenewa demi menerapkan perdamaian di Suriah sangat penting. Oleh karena itu, jika kita memandang dialog ini dari berbagai dimensinya, kita dapat menyaksikan indikasi harapan dan optimis gerakan untuk menggapai penyelesaian solusi krisis Suriah. (MF)