Wamenlu Iran: Perilaku AS terhadap JCPOA Tidak Dapat Diterima
https://parstoday.ir/id/news/iran-i46165-wamenlu_iran_perilaku_as_terhadap_jcpoa_tidak_dapat_diterima
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional menyebut perilaku Amerika Serikat terhadap perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
(last modified 2025-10-23T09:37:35+00:00 )
Okt 21, 2017 18:37 Asia/Jakarta
  • Sayid Abbas Araqchi, Wamenlu RII.
    Sayid Abbas Araqchi, Wamenlu RII.

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional menyebut perilaku Amerika Serikat terhadap perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.

Sayid Abbas Araqchi mengatakan hal itu dalam konferensi perlucutan senjata nuklir di Moskow, ibukota Rusia, seperti dilansir IRIB, Sabtu (21/10/2017).

"AS tidak melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam JCPOA dan di berbagai kasus, negara ini juga telah melanggar semangat dan teks kesepakatan ini," imbuh Araqchi.

Ia lebih lanjut menyebutkan contoh-contoh pelanggaran dan inkonsistensi AS terjadap perjanjian nuklir JCPOA.

"Berdasarkan butir 26, 28 dan 29 JCPOA, AS berkewajiban untuk melaksanakan kesepakatan ini dengan itikad baik dan dalam suasana konstruktif, dan menghindari segala bentuk tindakan yang merusak kepentingan Republik Islam ran dari pencabutan sanksi, namun hingga sekarang Washington tidak melaksanakan butir-butir tersebut," jelasnya.

Wamenlu Iran itu menuturkan, semua pernyataan dan posisi anti-JCPOA yang diperlihatkan oleh Donald Trump, Presiden AS telah merusak sebuah dokumen internasional.

Araqchi menegaskan, Iran telah melaksanakan butir-butir dalam JCPOA dan Badang Energi Atom Internasional (IAEA) membenarkan dan mengkonfirmasinya.

"Tidak ada kemungkinan untuk merundingkan kembali JCPOA atau menambahkan lampiran ke dalam perjanjian ini," pungkasnya.

Kesepakatan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis, Inggris, AS ditambah Jerman) telah dilaksanakan sejak Januari 2016, namun pemerintah AS sebagai salah satu anggota kelompok itu selalu tidak konsisten terhadap perjanjian internasional tersebut.

Donald Trump, Presiden AS pada 13 Oktober 2017 mengumumkan bahwa ia tidak akan  mengkonfirmasi komitmen Iran kepada JCPOA. Pernyataan Trump ini telah mengabaikan delapan laporan IAEA yang mengkonfirmasi kepatuhan Iran terhadap perjanjian nuklir itu. (RA)