Al-habib: Kejahatan Saudi Melebihi Daesh, al-Qaeda dan Front al-Nusra
Wakil Duta Besar Republik Islam Iran untuk PBB mengkritik lembaga-lembaga Hak Asasi Manusia kerena mengabaikan berbagai kejahatan Arab Saudi di Yaman.
Ishaq al-Habib mengatakan, menjadikan Arab Saudi sebagai mitra masyarakat internasional dalam memerangi terorisme telah mengolok-olok HAM dan kemanusiaan.
Ia mengatakan hal itu pada Selasa (14/11/2017) untuk merespon penghinaan Dubes Arab Saudi untuk PBB yang menyampaikan tema untuk mengevaluasi resolusi usulan Kanada terhadap perilaku HAM di Iran di Komite Ketiga PBB.
"Anak-anak yang dibunuh oleh Arab Saudi di Yaman lebih banyak dari keseluruhan yang dibunuh oleh kelompok teroris al-Qaeda, Daesh (ISIS) dan Front al-Nusra di dunia," ujarnya seperti dilansir FNA.
Al-Habib menambahkan, kemiripan kejahatan Daesh dan rezim Arab Saudi termasuk "pemenggalan kepala" bukan sebuah kebetulan.
Wakil Dubes Iran untuk PBB itu menjelaskan, Daesh dan Arab Saudi berada dalam ideologi yang sama, dan selain dirinya, mereka menganggap semuanya –baik itu Muslim maupun non-Muslim– sebagai kafir dan murtad.
Sebelumnya, Abdullah Bin Yahya al-Mu'alimi, Dubes Arab Saudi untuk PBB mengulang kembali klaim-klaim palsu dan menuding Iran sebagai pelanggar HAM.
Komite Ketiga Majelis Umum PBB pada Selasa mengulang kembali tuduhan-tuduhan yang belum dibuktikan dan mengesahkan resolusi usulan Kanada terkait dengan situasi HAM di Iran.
Pasca persetujuan resolusi tersebut, Wakil Dubes Iran untuk PBB menilai standar ganda dan diskriminatif sebagai hal yang tidak terpisahkan dari kebijakan luar negeri negara-negara seperti Kanada.
Al-Habib menegaskan, langkah tidak berarti dan tidak produktif Kanada ini merupakan pelanggaran terhadap HAM dan tindakan ini akan merugikan mekanisme HAM PBB serta tidak menghormati pemikiran masyarakat yang menyaksikan dari dekat pendekatan bias Ottawa terhadap kondisi HAM.
Ia menuturkan, Kanada selalu mendukung rezim penjajah dan pembunuh anak-anak, rezim Zionis Israel tanpa syarat dan juga bungkam terhadap berbagai kejahatan sekutunya termasuk Arab Saudi, serta melakukan tindakan diskriminatif terhadap penduduk asli, imigran dan minoritas di negara itu.
Sebelum itu pula, Komite Ketiga Majelis Umum PBB yang berada di bawah pengaruh Barat dan sekutunya, telah mengeluarkan resolusi anti-Iran.
HAM menurut pandangan Barat telah berubah menjadi kekuatan lunak untuk menekan negara-negara independen dan para penentang hegemoni dunia. (RA)