Rouhani: AS akan Memahami Kesalahannya saat Keluar dari JCPOA
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani saat menerima surat kepercayaan duta besar baru Polandia di Tehran mengatakan, pemerintah Amerika keliru menyikapi Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan Washington akan menyadari kekeliruannya ketika keluar dari kesepakatan nuklir. Saat itu menurut Rouhani Gedung Putih akan menyadari banyak kesalahan politiknya.
Hassan Rouhani Sabtu (20/1) saat bertemu dengan Jaroslaw Marcin Domanski, Dubes baru Polandia di Tehran seraya menjelaskan bahwa saat ini, kecuali satu atau dua negara, masyarakat internasional mendukung JCPOA mengungkapkan, selama kedua pihak di perjanjian nuklir komitmen dengan janjianya, Tehran juga akan patuh pada komitmennya.
“Iran yakin bahwa JCPOA yang kokoh akan memberi rasa optimis kepada masyarakat internasional untuk menyelesaikan beragam masalah melalui diplomasi dan setiap upaya melemahkannya sama halnya dengan merusak upaya diplomatik,” ungkap Rouhani.
Presiden Iran seraya mengisyaratkan posisi Polandia di Uni Eropa serta peran perannya selama beberapa bulan mendatang sebagai anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB menjelaskan, komitmen terhadap kesepakatan nuklir dapat menjadi alasan kuat untuk menjalin kerja sama luas antara Iran dan Uni Eropa dan menjamin perdamaian serta keamanan regional dan internasonal.
Rouhani seraya menekankan perluasan hubungan Tehran-Warsawa menegaskan, dengan kemudahan perbankan, kapasitas yang ada dapat diaktifkan demi kepentingan kedua bangsa.
Sementara itu Jaroslaw Marcin Domanski di pertemuan tersebut setelah menyerahkan surat kepercayaannya, seraya mengisyaratkan hubungan kedua negara mengungkapkan, Polandia menghendaki hubungan kedua negara berdasarkan rasa saling percaya dan persahabatan tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
Dubes baru Polandia di Iran seraya menjelaskan bahwa Warsawa senantiasa mendukung JCPOA dan menilainya sebagai peluang bagi perdamaian dan stabilitas regional mengatakan, Polandia akan berusaha bagi keberlanjutan JCPOA. (MF)