Rezaei: Jika Israel Lakukan Kebodohan, Iran Ratakan Tel Aviv
Sekretaris Dewan Penentu Kebijakan Negara Republik Islam Iran menyinggung ancaman absurd terbaru Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis Israel dan menegaskan bahwa jika rezim Zionis ini melakukan kebodohan terkecil pun, Iran akan meratakan Tel Aviv dengan tanah.
Mohsen Rezaei mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan jaringan televisi al-Manar Lebanon untuk mereaksi klaim palsu Netanyahu tentang Iran.
Sebelumnya, PM rezim Zionis dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada hari Minggu (18/2/2018) menunjukkan sebuah potongan besi dari bawah podium dan mengklaim bahwa potongan besi itu adalah bagian dari drone buatan Iran yang ditembak jatuh pada hari Sabtu ketika memasuki zona udara Israel.
Netanyahu juga mengulang klaim-klaim palsu anti-Iran dan mengatakan bahwa Israel akan berusaha untuk mencegah kehadiran militer Iran di Suriah.
Menanggapi klaim-klaim seperti itu, Sekretaris Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran mengatakan bahwa pertunjukan PM rezim Zionis di PBB dan Konferensi Keamanan Munich tidak memiliki nilai apapun bahkan dalam batas nilai permainan dan hiburan anak-anak.
"Para pemimpin Amerika Serikat dan rezim Zionis (Israel) tidak mengenal Republik Islam Iran dan tidak memahami kekuatan Muqawama, oleh karena itu mereka selalu mengalami kekalahan," ujarnya.
Rezaei lebih lanjut menyinggung penembakan jet tempur F-16 milik Israel oleh Unit Pertahanan Udara Suriah.
"Langkah ini menunjukkan bahwa militer Suriah sepenuhnya berdiri kokoh di atas kakinya sendiri dan Muqawama sedang mengalami kemajuan, sementara rezim Zionis telah lemah dan sedang mundur," jelasnya.
Di bagian lain pernyataannya, Sekretaris Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran menyinggung rencana permusuhan AS untuk memindahkan kedutaan besar negara ini dari Tel Aviv ke al-Quds.
"Isu pemindahan Kedubes AS ke al-Quds telah menyebabkan kekuatan-kekuatan Muqawama Palestina lebih dekat satu dengan lainnya dan terbentuk persatuan yang sangat baik di antara mereka, di mana rezim Zionis tidak berani untuk menguji Muqawama (perlawanan) ini," tuturnya.
Rezaei kemudian mereaksi klaim Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Arab Saudi tentang Iran. Ia mengatakan, al-Jubeir lebih baik mengatasi masalah internal Arab Saudi dan memecahkan skandalnya di Yaman, Qatar dan Bahrain.
Dalam Konferensi Keamanan Munich pada hari Minggu, Menlu Arab Saudi mengklaim bahwa Iran berusaha menciptakan instabilitas di Suriah, Irak, Yaman dan Lebanon dan ia meminta perubahan kebijakan Iran saat ini. (RA)