Jubir Kemlu Iran Reaksi Sanksi Baru AS
(last modified Wed, 16 May 2018 10:34:50 GMT )
May 16, 2018 17:34 Asia/Jakarta
  • Jubir Kemlu RII Bahram Ghasemi
    Jubir Kemlu RII Bahram Ghasemi

Juru bicara kementerian luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan, reaksi dunia terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang irasional, sembrono dan bertentangan dengan semua standar internasional untuk keluar dari perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) menyebabkan semakin terisolasi pemerintah Washington dan menimbulkan kerugian yang tidak bisa dikompensasi bagi rakyat negara itu.

Bahram Ghasemi mengungkapkan hal itu pada hari Rabu (16/5/2018) ketika mereaksi langkah Kementerian Keuangan AS yang mengumumkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran.

 

"Pengumunan sanksi baru terhadap Republik Islam Iran terutama pemasukan nama Direktur Bank Sentral Iran (Valiollah Seif) ke dalam daftar sanksi yang bersamaan dengan dialog Tehran dengan Eropa (tanpa AS) tentang JCPOA dengan jelas menunjukkan bahwa Washington hingga sekarang tidak mampu meraih tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya meskipun telah keluar secara sepihak dari perjanjian nuklir," imbuhnya.

 

Jubir Kemlu Iran menjelaskan, menyusul kegagalan dan dampak merusak dari perhitungan salah para pejabat Washington, AS berusaha mempengarui keinginan dan keputusan negara-negara penandatangan JCPOA lainnya dengan perilaku merusaknya.

 

Di bagian lain pernyataannya, Ghasemi menyinggung ketamakan pemerintah AS yang menggunakan berbagai kebijakan untuk memaksakan kehendak dengan tekanan, ancaman dan intimidasi.

 

"Perilaku AS tersebut telah membuktikan kebenaran bangsa besar Iran bahwa pemerintah Amerika tidak bisa dipercaya," pungkasnya.

 

Pada hari Selasa dan pasca keluarnya AS dari kesepakatan nuklir (JCPOA), kemenkeu negara itu memasukkan sebuah lembaga dan empat individu termasuk Direktur Bank Sentral Iran ke dalam daftar sanksi. Ini adalah putaran kedua penerapan sanksi baru terhadap warga Iran. (RA)

 

Tags