Pertemuan Rahbar dengan Ribuan Intelektual Muda Iran
Ribuan intelektual muda dan pemuda berprestasi Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di Tehran, pada hari Rabu, 9 Oktober 2019.
Dalam pertemuan tesebut, Ayatullah Khamenei menyinggung sikap tegas dan berani Iran dalam menjada dan menghormati hukum syariat Islam terkait nuklir.
"Penggunaan senjata nuklir mutlak haram, oleh karena itu tak ada alasan bagi Republik Islam Iran untuk mengeluarkan biaya memproduksi atau menyimpan senjata yang penggunaannya diharamkan Islam itu," kata Rahbar di hadapan 2.000 intelektual muda Iran.
Ayatullah Khamenei menambahkan, meskipun mampu, tapi kita tidak membuat bom nuklir karena berdasarkan hukum Islam penggunaan senjata nuklir mutlak haram, maka dari itu tidak ada alasan apapun untuk menyimpan atau memproduksi senjata yang penggunaannya secara mutlak diharamkan.
Rahbar menyebut keunggulan Revolusi Islam Iran adalah memberi kesempatan kepada semua orang untuk masuk ke medan-medan yang sulit seperti medan ilmu pengetahuan, bahkan sampai mendapat pujian musuh.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menyinggung prestasi yang diraih bangsa Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Pemanfaatan kapasitas ilmu di berbagai bidang nasional berhasil mengantarkan Republi Islam Iran ke level peningkatan kekuatan pertahanan, pengobatan dan medis canggih serta kontrol penyakit, masalah-masalah teknik keinsinyuran, bioteknologi dan produksi barang-barang yang tahan lama dengan nano teknologi, dan teknologi nuklir damai," jelasnya.
Rahbar menilai berlanjutnya kemajuan ilmu pengetahuan Iran di tengah gerakan cepat ilmu pengetahuan dunia, sepenuhnya urgen dan vital.
Ayatullah Khamenei juga menyinggung motivasi besar, semangat yang patut dipuji serta percaya diri para pemuda berprestasi Iran.
Rahbar menegaskan, setiap pemuda berprestasi adalah bagian dari Iran, dan untuk menyelesaikan permasalahan para pemuda berprestasi, Rencana Strategis Nasional untuk urusan kelompok berprestasi harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan secara serius.
"Menjalin hubungan dan perkumpulan para pemuda berprestasi di kawasan Asia Barat, Dunia Islam, poros perlawanan, bahkan perkumpulan pemuda berprestasi penuntut hak di seluruh negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, dapat menciptakan benih-benih penyebaran pengetahuan suci dan mulia, serta pemikiran yang benar," pungkasnya. (RA)
