Respon Jubir Kemlu Iran atas Klaim Menlu Jerman
(last modified 2019-12-13T10:48:40+00:00 )
Des 13, 2019 17:48 Asia/Jakarta
  • Jubir Kemlu RII Sayid Abbas Mousavi.
    Jubir Kemlu RII Sayid Abbas Mousavi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi mengecam klaim, posisi sepihak dan berat sebelah Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas yang memanfaatkan peristiwa baru-baru ini di Iran untuk kepentingan politik.

Kecaman itu dilontarkan Mousavi setelah Heiko Maas pada hari Kamis (12/12/2019) mengklaim bahwa ratusan orang tewas dalam unjuk rasa terbaru di Iran.

Menlu Jerman di hadapan anggota parlemen negara ini juga menegaskan bahwa penumpasan demonstran di Iran harus dikecam.

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mencampuri urusan internal Iran dan memanfaatkan kerusuhan terbaru di negara ini untuk mengejar kepentingan-kepentingan politik. Dia juga melontarkan tuduhan terhadap Iran.

Klaim dukungan para pejabat Eropa kepada rakyat Iran dilontarkan ketika pemerintah negara-negara Eropa mendukung kebijakan terorisme ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat terhadap rakyat Iran, di mana kebijakan ini secara terang-terangan telah melanggar Hak Asasi Manusia.

Posisi politik dan kebijakan standar ganda Eropa tidak terlepas dari masa lalu. Jika melihat kembali sejarah, Jerman adalah salah satu negara yang menyuplai senjata kimia kepada rezim Baath Saddam Irak untuk memerangi Iran.

Dampak mengerikan dari penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam itu hingga sekarang masih bisa dilihat dalam kehidupan sebagian masyarakat Iran yang menjadi korban senjata pembunuh massal ini.

Unjuk rasa kenaikan harga bensin di Iran

Larangan masuknya obat-obatan buatan Jerman ke Iran untuk mengobati para korban senjata kimia pada masa agresi rezim Saddam Irak ke Iran adalah salah satu bentuk dari dukungan kepada terorisme ekonomi AS terhadap Iran.

Selain itu, pengiriman senjata-senjata modern ke kawasan Asia Barat oleh sejumlah negara Eropa termasuk Jerman, di mana hasilnya adalah kejahatan perang, kehancuran dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Yaman, merupakan contoh lain dari definisi HAM ala Barat.

Melihat pelanggaran nyata terhadap HAM ini, Menlu Jerman dan pejabat Eropa lainnya lebih baik mematuhi prinsip-prinsip dasar HAM yang berdasarkan pada prinsip netralitas dan pemahaman atas fakta ketimbang mengambil kebijakan standar ganda dan murni politis.

Pemerintah Iran telah mendengar suara rakyat yang sebenarnya terkait dengan kerusuhan dan protes terbaru mengenai kenaikan harga bensin, dan Tehran juga telah memisahkan antara para pemrotes yang sebenarnya dan perusuh.

Mousavi dalam jumpa pers pada hari Kamis mengatakan, Iran, selama kerusuhan baru-baru ini, telah memisahkan barisan musuh dan pembunuh orang-orang tak berdosa dan pendukung asing mereka dari para pengunjuk rasa yang sebenarnya.

Posisi para pejabat Eropa dan AS terkait dengan unjuk rasa dan kerusuhan terbaru di Iran menunjukkan bahwa  mereka mengejar kepentingan politik dengan menunggangi peristiwa tersebut.  Klaim bahwa mereka mendukung rakyat Iran dan melindungi HAM hanya omong kosong dan air mata buaya. (RA)

Tags