Foto Puing-puing Mobil Rombongan Letjen Soleimani
(last modified Fri, 03 Jan 2020 14:21:28 GMT )
Jan 03, 2020 21:21 Asia/Jakarta
  • Foto Puing-puing Mobil Rombongan Letjen Soleimani

Komadan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis gugur syahid dalam serangan udara militer Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Jumat dini hari, 3 Januari 2020.

Teror terhadap Soleimani kembali menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pemerintah Amerika dan kelompok-kelompok teroris di kawasan. Sebab, pejabat senior militer Iran ini memiliki peran besar dan catatan cemerlang dalam menumpas kelompok-kelompok teroris terutama teroris takfiri Daesh (ISIS).

Soleimani tidak hanya memiliki peran besar dalam menumpas kelompok-kelompok teroris di Irak, namun juga di Suriah, di mana surat kabar The Guardian beberapa hari lalu menyebutkan bahwa  Soleimani masuk ke dalam daftar 10 tokoh di balik layar yang paling berpengaruh di dunia. Surat kabar itu menulis, Amerika dan Israel telah berulang kali berusaha untuk membunuhnya.

Majalah Amerika Foreign Policy tahun lalu juga memasukkan Soleimani dalam daftar 10 pemikir terbaik di bidang pertahanan dan keamanan. Tak diragukan lagi bahwa hal itu dikarenakan peran khusus Komandan Pasukan al-Quds IRGC (Pasdaran) dalam menumpas terorisme, terutama di Irak dan Suriah.

Sejak tahun 2011 –menyusul munculnya berbagai kelompok teroris takfiri seperti Daesh dan Front al-Nusra di kawasan yang mendapat dukungan finansial dari negara-negara Barat dan Arab Saudi– Soleimani mendapat tugas baru untuk menumpas terorisme dan ancaman tersebut di Irak dan Suriah.

Soleimani kemudian membentuk Hashd al-Shaabi di Irak dan Quwat al-Difa' al-Watani di Suriah, dan setelah enam tahun berjuang, kelompok-kelompok teroris di kedua negara ini berhasil ditumpas.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif  menyebut Letjen Soleimani sebagai orang yang paling efektif dalam menumpas Daesh (ISIS), Front al-Nusra, al-Qaeda dan keompok-kelompok teroris lainnya, sehingga dia menjadi incaran terorisme internasional Amerika.

Soleimani gugur syahid dalam serangan udara pasukan Amerika pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Dia pergi ke Irak dalam kerangka mencegah kebangkitan kembali Daesh di negara ini dan membantu Hashd al-Shaabi untuk menumpas kelompok teroris ciptaan Amerika ini sampai ke akar-akarnya. Namun setelah tiba di Baghdad, Soleimani bersama Wakil Hashd al-Shaabi diteror oleh pasukan AS.

Selama dua bulan terakhir, sisa-sisa Daesh memanfaatkan kertidakamanan dan instabilitas di Irak yang terjadi akibat intervensi Amerika, Arab Saudi dan rezim Zionis, untuk bangkit kembali. Untuk itu, jika tidak segera ditindak, maka kelompok teroris takfiri tersebut kemungkinan akan bisa bangkit kembali.

Teror terhadap Komandan Pasukan al-Quds Pasdaran merupakan bantuan besar Amerika kepada Daesh di Irak dan Suriah.

Soleimani memiliki peran penting dalam membentuk dan memperkuat Poros Muqawama di Asia Barat, di mana Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebutnya sebagai "Wajah Internasional Perlawanan".

Poros Muqawama hari ini merupakan pemain yang tidak dapat diingkari di kawasan Asia Barat. Amerika, Arab Saudi, dan Israel tentunya tidak bisa mentolerir peran signifikan teresebut, sebab, poros ini menentang segala bentuk intervensi asing dan kompromi di kawasan. (RA)

Tags