Zarif: Negara Dunia harus Lawan Unilateralisme Amerika

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan, jika berbagai negara dunia tidak melawan unilateralisme Amerika, maka mereka akan mengeluarkan banyak biaya.

Menyusul penolakan AS memberi visa bagi Zarif untuk berkunjung ke New York, isi pidato menlu Iran dibacakan oleh wakil tetap Iran di PBB saat sidang Dewan Keamanan.

Seraya mengisyaratkan unilateralisme destruktif Amerika dan dampaknya yang merugikan bagi prinsip dan nilai-nilai internasional, Zarif menyebut teror pengecut terhadap pahlawan yang menjadi mimpi buruk Daesh sebagai salah satu contoh dari aksi unilateralisme Washington.

Menlu Iran menekankan, sejak pemerintah baru Amerika berkuasa dan kontradiksinya dengan piagam PBB, ancaman dan serangan lebih besar menyasar rakyat Iran serta seluruh negara, dan kini AS bahkan mengikuti kejahatan Daesh dengan mengancam akan menyerang situs budaya ribuan tahun Iran.

Seraya mengisyaratkan keluarnya AS dari kesepakatan penting internasional, JCPOA dan upayanya menghukum negara yang melaksanakan resolusi 2231 Dewan Keamanan, Zarif menyebutnya sebagai  persiapan dan pelecehah penuh serta nyata terhadap Dewan Keamanan.

"Untuk memperkuat multilateralisme, unilateralisme tidak boleh didorong," ungkap Zarif.

Zarif menilai pengokohan multilateralisme mengharuskan tekad politik serius berbagai pemerintah dan dokumen dalam rangka mendukung nilai-nilai, prinsip dan multilateralisme yang tertuang di Piagam PBB.

Ia menyatakan, dokumen seperti ini harus mencakup komitmen baru terhadap Piagam PBB, tidak mengintervensi urusan internal dan luar negeri negara lain serta larangan menggunaan ancaman atau pemaksaan. (MF)