Iran Abaikan Sanksi Baru Amerika terhadap Suriah
(last modified 2020-06-18T06:45:36+00:00 )
Jun 18, 2020 13:45 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi bendera nasional Iran dan Suriah.
    Ilustrasi bendera nasional Iran dan Suriah.

Republik Islam Iran mengecam sanksi baru AS terhadap Suriah dan menekankan akan melanjutkan kerja sama ekonomi dengan rakyat dan pemerintah Suriah seperti di masa lalu.

"Meskipun ada sanksi dari Amerika, hubungan ekonomi Iran dengan negara itu akan diperkuat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi dalam sebuah statemen di Tehran, Kamis (18/6/2020).

Dia menegaskan penerapan undang-undang sanksi yang disebut Caesar Act terhadap Suriah, melanggar hukum internasional dan prinsip kemanusiaan.

"Ketika dunia disibukkan memerangi virus Corona, penerapan sanksi tidak manusiawi seperti ini hanya akan menambah penderitaan rakyat Suriah," ujar Mousavi.

Iran, tegasnya, sama sekali tidak mengakui sanksi-sanksi kejam dan sepihak seperti itu. Sanksi ini adalah bentuk terorisme ekonomi terhadap warga sipil Suriah dan merupakan kelanjutan upaya AS untuk mendestabilisasi negara itu.

Sebelum ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sanksi baru terhadap Suriah akan diterapkan mulai 17 Juni 2020.

Dia menekankan bahwa siapa pun yang melakukan bisnis dengan pemerintah Suriah, berpotensi terkena pembatasan perjalanan dan sanksi keuangan. (RM)

Tags