Militer Iran dan Dunia Multipolar Baru
(last modified Wed, 19 Aug 2020 17:23:09 GMT )
Aug 20, 2020 00:23 Asia/Jakarta

Berakhirnya embargo senjata Iran pada Oktober mendatang di permukaan dilihat sebagian kalangan sebagai lepasnya negara ini dari pembatasan untuk memenuhi kebutuhan pertahanannya.

Tapi jika dikaji lebih dalam, capaian militer Iran di tengah sanksi ketat AS selama bertahun-tahun menunjukkan fakta sebaliknya. Oleh karena itu, ada faktor lain yang mendorong AS begitu gencar menyuarakan perpanjangan embargo senjata terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB, meski akhirnya gagal.

Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami baru-baru ini mengatakan bahwa kementerian yang dipimpinnya saat ini melanjutkan langkahnya untuk meningkatkan kekuatan militer demi menjaga pertahanan nasional. 

Lebih jauh, Menteri Pertahanan Iran mengungkapkan kontribusi kementerian pertahanan di bidang lain, termasuk ekonomi. Brigjen Hatami menegaskan kesiapan Kementerian Pertahanan Iran untuk mendukung sektor ekonomi di tahun Lompatan Produksi dan bidang lainnya.

Di tengah ketatnya sanksi yang dijatuhkan AS sejak pecahnya perang delapan tahun yang dipaksakan rezim Saddam di tahun 1980 hingga 1988 yang berlanjut hingga kini, Iran terbukti bisa bertahan dan berhasil memenuhi kebutuhan militernya, bahkan berhasil meraih prestasi yang sangat signifikan dengan menggunakan kemampuan tenaga ahlinya.

 

Brigjen Amir Hatami

 

Rudal termasuk salah satu sektor yang berhasil diraih Republik Islam Iran karena kebutuhan yang dirasakan menghadapi agresi musuh dalam perang yang dipaksakan rezim Saddam, dan hari ini Iran berhasil menjadi salah satu kekuatan terbesar yang memproduksi rudal jelajah dan balistik dengan tingkat akurasi tinggi dan daya jangkau yang besar.

Teknologi yang digunakan dan jenis bahan bakar rudal produksi Iran telah membuat banyak analis maupun pakar militer dan politik di seluruh dunia percaya bahwa keseimbangan baru telah dicapai di bidang militer dan intelijen.

"Iran adalah salah satu dari beberapa negara besar yang membantu membentuk dunia multipolar baru," kata Tony Cartalucci, seorang analis geopolitik Amerika setelah keberhasilan peluncuran satelit militer Noor.

 

 

Iran juga telah mencapai kesuksesan signifikan di bidang angkatan laut. Pembangunan kapal selam Ghadir dan Fateh, yang masing-masing memiliki kemampuan dan fitur khusus, termasuk prestasi militer Iran. Di bidang drone, militer Iran  menunjukkan kekuatannya sebagai salah satu dari empat negara teratas di dunia di bidang strategis ini.

Iran juga memiliki beberapa sistem di bidang sistem pertahanan udara. Sistem anti udara Bavar 373, Khordad 3, Tabas, Kamin 2, Sayad, dan Talash termasuk deretan sistem pertahanan udara yang diproduksi Iran demi menghadapi potensi serangan musuh maupun infiltrasi asing ke wilayah udara negaranya.

Lebih dari itu, Iran juga berhasil mengembangkan sistem pertahanan laser, yang hanya dimiliki oleh sedikit negara dunia. Saat ini Republik Islam Iran telah berhasil merancang dan membuat senjata laser.

Kemajuan di bidang industri pertahanan Iran yang dicapai saat ini di tengah gencarnya sanksi menunjukkan bahwa kehawatiran Gedung Putih dari pencabutan embargo senjata Iran adalah kemampuan negara ini mengekspor kecanggihan kekuatan militernya kepada negara lain yang akan berdampak semakin melemahnya pengaruh AS di dunia.(PH)

Tags