Penegasan Rahbar untuk Membalas Teror Jenderal Soleimani
(last modified Wed, 16 Dec 2020 14:42:13 GMT )
Des 16, 2020 21:42 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei
    Ayatullah Khamenei

Aksi teror Amerika Serikat terhadap Letjend Qassem Soleimani adalah peristiwa yang akarnya bisa dilacak dan dianalisa di sepanjang kebijakan permusuhan Amerika terhadap Iran.

Pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan panitia peringatan kesyahidan Jenderal Soleimani, dan keluarga syahid ini, menegaskan realitas sejarah tersebut.

Rahbar menganggap kesyahidan Jenderal Soleimani sebagai sebuah peristiwa bersejarah, dan syahid ini telah menjadi pahlawan nasional bagi rakyat Iran. Menurut Ayatullah Khamenei, Syahid Soleimani berubah menjadi pahlawan umat Islam.

Jenderal Soleimani sebagai seorang ahli strategi militer telah membongkar kebohongan Amerika dalam perang melawan terorisme. Garis yang dibuat Jenderal Soleimani di wilayah geografis kubu perlawanan, telah menggagalkan rencana busuk Amerika dan rezim Zionis Israel untuk memecah belah kawasan Asia Barat.

Komandan Pasukan Quds, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Syahid Soleimani pada 3 Januari 2020 saat memenuhi undangan resmi pemerintah Irak, bersama Wakil Komandan Hashd Al Shaabi dan 8 orang lainnya gugur akibat teror militer Amerika yang diperintah langsung Presiden Donald Trump, di bandara Baghdad.

Acara pemakaman Syahid Soleimani dan Abu Mahdi Al Muhandis yang diikuti ribuan orang menjadi pukulan bagi Amerika, dan menunjukkan bahwa kekalahan memalukan Amerika melampaui perbatasan Iran-Irak, dan kebencian terhadap Amerika mencapai puncaknya di tengah sejumlah banyak bangsa dunia.

Teror terhadap Komandan Pasukan Quds, IRGC bagi Trump dan para penasihatnya yang dilakukan atas dasar kalkalusi yang salah adalah upaya untuk menunda keruntuhan gengsi dan hegemoni negara itu. Sebagian publik dunia menganggap Amerika sebagai musuh perdamaian dan kemanusiaan yang hanya ingin menguasai sumber energi, dan merampok kekayaan negara lain.

Sebagaimana dijelaskan Ayatullah Khamenei, Syahid Soleimani telah mengalahkan kubu arogan dunia baik di masa hidup beliau maupun pasca gugurnya. Ia juga menyinggung statemen pejabat Amerika yang mengakui telah menggelontorkan dana 7 triliun dolar di Asia Barat, namun tidak mendapatkan apapun.

Syahid Soleimani dan Rahbar

Rahbar menegaskan, pahlawan dalam pekerjaan besar ini adalah Jenderal Soleimani, ia melakukan pekerjaan ini selama hidupnya.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung pukulan telak yang diterima Amerika melalui serangan rudal ke pangkalan militer negara itu di Ain Al Assad, Irak.

Ia menuturkan, pukulan yang lebih keras adalah kemenangan atas prestise kosong kubu imperialis yang membutuhkan tekad dari pemuda revolusioner, dan para pakar beriman kita, serta terusirnya Amerika dari kawasan yang menuntut tekad bangsa-bangsa dan kebijakan perlawanan.

Rahbar menegaskan, pukulan keras ini bukan pembalasan, karena orang-orang yang memerintahkan teror Syahid Soleimani, dan pembunuh beliau harus menerima pembalasan, dan pembalasan ini pasti terjadi pada waktu yang memungkinkan.

Poin penting lain dalam pidato Rahbar hari ini adalah penekanan terhadap urgensi menjaga kekuatan di bidang militer dan ekonomi.

Ayatullah Khamenei menjelaskan realitas bahwa permusuhan Amerika terhadap Iran tidak akan hilang meski Trump sudah tidak memimpin. Menurut Rahbar, mantan Presiden Amerika, Barack Obama juga berbuat buruk terhadap rakyat Iran.

Pada saat yanng sama Rahbar menganggap sikap tiga negara Eropa terhadap Iran, merupakan puncak tindakan buruk, kekikiran, sikap bermuka dua, dan kemunafikan.

Pidato Rahbar hari ini saat menjelaskan urgensi peringatan kesyahidan Jenderal Soleimani, menekankan poin strategis ini yang hanya bisa dicapai dengan perlawanan, kebijaksanaan, dan keberanian dalam menghadapi sikap koersif kekuatan arogan dunia.

Syahid Soleimani pada hakikatnya telah membuktikan kebijaksanaan, dan keberanian ini sehingga jalan terang perlawanan tetap hidup dan efektif. (HS)

Tags