Iran Tolak Penambahan Pihak Baru di JCPOA
-
Presiden Iran, Hassan Rouhani
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani menyatakan tidak ada klausul yang akan diubah dari JCPOA dan tidak ada pihak baru yang akan ditambahkan ke dalam perjanjian nuklir internasional ini.
Hassan Rouhani dalam rapat kabinet hari ini Rabu (3/2/2021) mengatakan, "Kesepakatan ini bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dengan mudah. Kita merasa opini publik dan politisi dunia percaya bahwa JCPOA dapat bekerja untuk keamanan dan perdamaian masyarakat dunia".
"Pihak Amerika harus tahu bahwa mereka masih melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, dan tidak terus-menerus mengangkat masalah JCPOA," tegas presiden Iran.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam wawancara dengan wartawan di Paris baru-baru ini mendesak keterlibatan negara-negara kawasan termasuk Saudi dalam perundingan nuklir potensial dengan Iran.
Berbicara kepada pihak Amerika, Presiden Republik Islam Iran menegaskan,"Resolusi ini disetujui oleh Dewan Keamanan PBB, dan ketika Anda mengulur waktu justru sedang melakukan kejahatan yang lebih tinggi dan melanggar aturan ini. Kini saatnya kembali ke resolusi ini dan mematuhi peraturan internasional. Dan tentu saja, jika Anda kembali, kami akan memenuhi komitmen secara penuh,".
"Kami tidak melanggar resolusi ini, dan kami belum meninggalkan JCPOA. Masalahnya ada tujuh kursi, tapi salah satu mengambil langkah ngawur dengan keluar darinya," tegas Rouhani menyinggung keputusan AS keluar dari JCPOA.
Presiden Iran menekankan bahwa Amerika Serikat harus mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB no.2231 yang disahkan dengan suara bulat oleh para anggotanya.(PH)
