Milad Imam Baqir as, 15 Kaligrafer Iran Unjuk Kebolehan (2)
(last modified Sun, 14 Feb 2021 12:57:28 GMT )
Feb 14, 2021 19:57 Asia/Jakarta
  • Milad Imam Baqir as, 15 Kaligrafer Iran Unjuk Kebolehan, Qom, Sabtu (13/2/2021).
    Milad Imam Baqir as, 15 Kaligrafer Iran Unjuk Kebolehan, Qom, Sabtu (13/2/2021).

Sebuah program khusus bernama "Di Garis Cinta" diselenggarakan di Kompleks Makam Suci Sayidah Fatimah Maksumah sa di kota Qom, Republik Islam Iran pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 menandai kelahiran Imam Muhammad Baqir as.

15 kaligrafer senior berpartisipasi dalam program yang memperingati milad salah satu cucu Rasulullah SAW itu. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama Forum Internasional Ahlul Bait as (Majma Jahani Ahlul Bait as) dengan pengelola kompleks Makam Suci Sayidah Fatimah Maksumah sa dan Asosiasi Kaligrafi dan Organisasi Seniman Basij.

Tanggal 1 Rajab 57 HQ, Imam Muhammad Baqir as, keturunan Nabi Muhammad SAW, generasi kelima, terlahir ke dunia. Beliau dijuluki dengan nama Baqir yang bermakna "pemecah ilmu."

Julukan tersebut disebabkan Imam Baqir as berhasil memecahkan dan menyelesaikan masalah dan kerumitan dalam berbagai bidang ilmu pada masa itu dengan penuh ketelitian dan kemampuan yang tinggi.

Periode keimamahan beliau, yaitu tahun 96 Hijriah, bertepatan dengan akhir masa kekuasaan Dinasti Umayah dan melemahnya kekuatan dinasti ini. Kesempatan ini digunakan oleh Imam Baqir untuk memperkuat pemikiran dan kebudayaan Islam.

Pada masa keimamahan beliau dan putranya, Imam Jakfar Shadiq as, banyak bidang keilmuan yang mencapai kegemilangannya. Murid kedua imam ini pun mengembangkan sebagian ilmu-ilmu mereka dan menemukan cabang-cabang ilmu yang baru.

Di samping mengembangkan ilmu pengetahuan, Imam Baqir as juga mengajarkan akhlak. Beliau amat menekankan sikap kebaikan, kedermawanan, dan kesediaan untuk mengunjungi orang sakit.

Imam Baqir as bukan hanya mengajarkan akhlak, tetapi memberi teladan dengan amat sempurna mengenai akhlak Islami.

Beliau pernah berkata, "Siapa saja yang memiliki akhlak baik, sifat bersahabat, dan moderat, akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, mereka yang memiliki akhlak buruk, langkahnya akan membawanya ke arah keburukan." (RA)