Pembatasan akan Dilonggarkan, Malaysia Galakkan Booster Vaksin
Pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk menggalakkan booster vaksin karena rencananya, pembatasan akan dilonggarkan pada tanggal 1 April mendatang.
Pemerintah Malaysia juga akan mencabut aturan wajib karantina bagi wisatawan meskipun aturan memakai masker tetap diwajibkan dalam kondisi tertentu.
Menurut Strait Times, dua juta warga Malaysia yang dulu menerima vaksin Sinovac sebagai dosis primer terancam kehilangan status vaksinasinya jika tak kunjung mendapat booster.
Mengenai hal itu, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin telah mengingatkan masyarakat untuk segera booster, khususnya bagi penerima dua dosis vaksin Sinovac.
"Berdasarkan data terakhir, sekitar 2,09 juta penerima vaksin Sinovac untuk seri primer mereka belum mendapatkan suntikan booster. Mereka akan kehilangan status vaksinasi penuh mereka ketika tenggat waktu berakhir," kata Jamaluddin.
Batas waktu untuk penerima CoronaVac, vaksin yang diproduksi Sinovac, adalah 31 Maret, setelah diperpanjang dari 28 Februari. Menurut Menkes Malaysia, mereka yang belum mendapatkan booster Sinovac akan dianggap "tidak sepenuhnya divaksinasi" oleh Singapura.
Jamaluddin menuturkan, berdasarkan pembicaraan saya dengan Menkes Singapura, dia mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan penerima Sinovac yang tidak divaksinasi (booster) sebagai tidak sepenuhnya divaksinasi.
Malaysia mewajibkan booster untuk memastikan perlindungan optimal terhadap infeksi Covid-19 terutama dari gejala parah dan kematian akibat penyakit tersebut, terutama bagi kelompok lansia. (RA)