Situasi Terkini Malaysia yang Kembali Dihantam Kenaikan Kasus COVID-19
(last modified Fri, 08 Dec 2023 12:56:58 GMT )
Des 08, 2023 19:56 Asia/Jakarta
  • Malaysia
    Malaysia

Kasus COVID-19 di Malaysia mengalami kenaikan hingga 57,3 persen beberapa waktu lalu. Jumlah kasusnya naik dari 2.305 menjadi 3.626 kasus dari 19-25 November 2023.

Meski kasusnya naik, Menteri Kesehatan Malaysia Dr Zaliha Mustafa mengatakan situasi COVID-19 di sana masih terkendali. Kondisi ini juga tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada.
 
Dr Zaliha menjelaskan peningkatan kasus COVID-19 ini dilaporkan secara global di banyak negara, termasuk Malaysia. Hal ini sejalan dengan tren yang terjadi setiap akhir tahun, yang juga dilaporkan di negara lain.
 
"Sebagian besar kasus COVID-19 di Malaysia mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit," katanya yang dikutip dari Malay Mail, Jumat (8/12).
 
Dalam penjelasannya, Dr Zaliha menegaskan hingga saat ini belum ada varian baru dari COVID-19 yang terdeteksi di Malaysia. Saat ini, varian yang masih menyebar di Malaysia adalah Omicron, subvarian yang memiliki tingkat penularan tinggi. Namun, itu tidak menyebabkan kasus yang parah.
 
"Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi," ujarnya.
 
Maka dari itu, Dr Zaliha menyarankan agar masyarakat tetap melakukan tindakan perawatan diri. Termasuk menjaga kebersihan diri dan memakai masker bagi mereka yang bergejala.
 
"Pergilah ke dokter jika gejalanya memburuk, dan dapatkan pengobatan antivirus Paxlovid di klinik kesehatan terdekat bagi individu yang positif COVID-19 dan berisiko tinggi. Masyarakat juga bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dosis utama di klinik kesehatan untuk mengurangi risiko penularan," jelas Dr Zaliha.
 
"Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan berita bohong, agar tidak terjadi kebingungan dan menimbulkan keresahan masyarakat," pungkasnya. (Detik.com)