Opsi Hizbullah Membalas Rezim Zionis Pasca-Teror Tabatabai
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i180952-opsi_hizbullah_membalas_rezim_zionis_pasca_teror_tabatabai
Pars Today - Teror terhadap Haytham Ali Tabtabai, komandan senior Hizbullah Lebanon oleh rezim Zionis, telah membawa dinamika perang antara Israel dan Lebanon ke tahap baru.
(last modified 2025-11-25T09:54:57+00:00 )
Nov 25, 2025 10:36 Asia/Jakarta
  • Hizbullah
    Hizbullah

Pars Today - Teror terhadap Haytham Ali Tabtabai, komandan senior Hizbullah Lebanon oleh rezim Zionis, telah membawa dinamika perang antara Israel dan Lebanon ke tahap baru.

Tel Aviv kini berada dalam ketakutan menghadapi empat kemungkinan skenario balasan Hizbullah, sehingga meningkatkan tingkat kesiagaan militernya.

Menurut Doron Kadosh, Jurnalis Militer Radio Angkatan Darat Israel, Penilaian menunjukkan bahwa Hizbullah Lebanon memiliki empat opsi utama:

- Melancarkan serangan besar-besaran dengan roket ke wilayah dalam Israel. Karena itu sistem pertahanan di utara ditingkatkan.

- Melakukan infiltrasi ke dalam Wilayah Pendudukan atau posisi militer Israel di Lebanon.

- Mendorong gerakan Ansarullah Yaman untuk menyerang Israel.

- Tidak memberikan respons langsung dan melanjutkan proses pemulihan serta pembangunan kembali kekuatan militernya.

Kadosh menambahkan bahwa Angkatan Darat Zionis Israel secara bersamaan bersiap untuk “babak baru pelemahan Hizbullah” dan akan melanjutkan serangan di Lebanon guna mencegah kelompok tersebut memulihkan kekuatannya.

Masalah Israel

Meskipun rezim Zionis melakukan serangan harian terhadap wilayah Lebanon, Hizbullah Lebanon dalam beberapa bulan terakhir berhasil melakukan rekonstruksi kekuatan militernya.

Yoav Zitun, analis militer dari harian Yedioth Ahronoth, menulis bahwa serangan udara dan sekitar 1.200 operasi darat yang dilakukan oleh Angkatan Darat Israel sepanjang tahun lalu di 21 desa tidak mampu menghentikan proses penguatan Hizbullah.

Operasi itu mencakup patroli terbuka maupun rahasia, penyergapan, serta penghancuran infrastruktur, dengan tiga hingga lima serangan harian di kedalaman tiga hingga lima kilometer wilayah Lebanon.

Zitun memperingatkan bahwa jika Israel melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu, Hizbullah dapat melancarkan serangan dengan rudal presisi ke Haifa dan Tel Aviv, serta mengirimkan drone peledak ke arah Al-Jalil dan sasaran strategis di utara Israel.

Ia menegaskan bahwa meskipun Hizbullah kehilangan sejumlah komandan senior, kelompok itu tetap memiliki persenjataan yang memadai.

Tekanan Pemimpin Muda Hizbullah untuk membalas

Dalam hal ini, Amatzia Baram, pakar isu Asia Barat dari Universitas Haifa, mengatakan kepada harian Maariv bahwa pertanyaan utama adalah bagaimana Hizbullah akan bereaksi. Apakah Sheikh Naim Qassem, Sekretaris Jenderal Hizbullah, dapat terus mempertahankan kebijakan menahan diri, sementara para pemimpin muda mendesak agar ada respons keras?

Menurut pakar ini, opsi Hizbullah meliputi:

- Tidak memberikan respons langsung dan fokus pada rekonstruksi militer.

- Menyerang posisi Angkatan Darat Israel di selatan Lebanon.

- Menyerang permukiman perbatasan Israel.(sl)