Hamas: AS Pendukung Utama Kejahatan Rezim Zionis di Gaza
Anggota biro politik Hamas mengatakan bahwa Amerika adalah pembela rezim Zionis dalam semua tahap serangan teroris dan operasi Israel.
Pada hari Jumat, 1 Desember dan hari pertama setelah berakhirnya gencatan senjata sementara tujuh hari di Gaza, pasukan Israel melanjutkan serangan habis-habisan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 178 warga Palestina.
Menurut situs Al-Rasalah, Izzat El-Rashq, Anggota Biro Politik Hamas hari Minggu (3/12/2023) mengumumkan bahwa sejak awal invasi rezim Zionis ke Jalur Gaza, pemerintah Amerika tidak hanya mendukung invasi, genosida, dan pembersihan etnis terhadap bangsa Palestina, tapi selalu menjadi pembela yang kuat bagi Israel dalam semua tahap serangan dan operasi teroris yang dilakukannya.
"Saat ini kebohongan rezim Zionis yang menyatakan Hamas bertanggung jawab atas dimulainya kembali perang dan tidak memperpanjang gencatan senjata kembali terungkap," ujar El Rashq.
"Para penjahat perang yaitu Joe Biden, Presiden Amerika Serikat dan Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, dengan dukungan kebijakannya, bertindak sebagai pengeras suara dalam propaganda rezim apartheid Zionis, dan tentu saja kebohongan serta tindakan mereka yang telah terungkap ke dunia dalam mendorong rezim Zionis untuk membunuh, melakukan pembersihan etnis, serta membunuh perempuan dan anak-anak," tegasnya.
Kantor informasi pemerintah Palestina di Gaza mengumumkan bahwa jumlah syuhada sejak dimulainya serangan rezim Zionis di Gaza pada 7 Oktober telah mencapai lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan.(PH)
