Jun 13, 2017 19:12 Asia/Jakarta
  • Raja Arab Saudi (kiri).
    Raja Arab Saudi (kiri).

Arab Saudi melancarkan tekanan diplomatik terhadap Somalia untuk bergabung dalam program embargo terhadap Qatar. Para pejabat Riyadh juga menekan Mogadishu untuk mengubah posisi netralnya terkait blokade terhadap pemerintah Doha oleh sejumlah negara Arab.

Beberapa waktu lalu, sebuah delegasi Qatar yang dipimpin oleh Sultan bin Saad al-Muraikhi, Menteri Penasihat dalam Urusan Luar Negeri negara ini mengunjungi Somalia untuk berdialog tentang pemutusan hubungan sejumlah negara Arab dengan Qatar.

Seperti dilansir IRNA mengutip Somalia Today, sumber-sumber Somalia pada Senin (12/6/2017) mengatakan, para pejabat Riyadh mengancam Mogadishu akan membatalkan janji-janji finansial jika tidak mencabut posisi netralnya terkait Doha.

Disebutkan bahwa Arab Saudi menawarkan dana sebesar 80 juta dolar kepada Presiden Somalia jika bersedia mendukung posisi Riyadh dan pemutusan hubungan dengan Qatar, namun pemerintah Mogadishu menolaknya.

Qatar menggunakan zona udara Somalia untuk lalu lalang pesawat-pesawatnya menyusul penutupan zona udara sejumlah negara Arab untuk pesawat negara itu.

Pejabat penerbangan Somalia pada 5 Juni 2017 mengabarkan lewatnya 15 pesawat Qatar di hari pertama blokade sejumlah negara Arab terhadap negara ini.

Pekan lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar atas tuduhan dukungan Doha kepada kelompok-kelompok teroris.  

Selain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, negara-negara tersebut juga menutup semua perbatasan daratnya dan melarang pesawat Qatar melewati zona udara mereka.

Pemerintah Qatar menyesalkan keputusan tersebut dan menilainya sebagai tindakan yang tidak dapat dijustifikasi dan menyatakan bahwa klaim-klaim yang menyebabkan pemutusan hubungan diplomatik itu tidak benar. (RA)

Tags