Kami Diajari untuk Menganggap Orang Kristen dan Yahudi sebagai Saudara
May 13, 2024 19:22 Asia/Jakarta
Seminar internasional bertema, "Islam, Agama Dialog dan Kehidupan" yang diselenggarakan bulan Mei 2024 di Sao Paolo, Brazil, menghadirkan tamu spesial, Sekjen Forum Internasional Ahlul Bait, Hujatulislam Reza Ramezani.
Dalam seminar tersebut, perwakilan dari Kementerian Kehakiman Brazil, perwakilan Konfederasi Kardinal-Kardinal Brazil, sejumlah pendeta, dan tokoh-tokoh Kristen, kota Sao Paolo, pejabat politik kota dan negara bagian Sao Paolo, serta beberapa ulama, pendakwah, dan tokoh agama Amerika Selatan, juga turut hadir.
Para pembicara dalam seminar ini menekankan urgensitas dialog antar-agama, dan mazhab, serta mengaku gembira dengan kehadiran Sekjen Forum Internasional Ahlul Bait dalam seminar ini.
Paparan di bawah ini adalah rangkuman dari pidato Hujatulislam Reza Ramezani, terkait beberapa pandangan Islam dan Syiah.
Kenali Diri Sendiri
Hujatulislam Reza Ramezani, dalam pidatonya menyinggung urgensitas ilmu dalam pandangan Syiah. Ia menuturkan, "Ilmu adalah asas dari segala sesuatu. Lawannya kebodohan dan ketidaktahuan, adalah pondasi dari semua keburukan, dan kebodohan adalah asas dari seluruh keburukan."
Ia menambahkan, "Jika manusia mengenal dirinya dengan baik, maka ia akan mengenal Tuhannya. Imam Ali as berkata, «مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ کانَ لِغَیْرِهِ أَعْرَفَ وَ مَنْ جَهِلَ نَفْسَهُ کانَ بِغَیْرِهِ أَجْهَلَ» Jika manusia mengenal dirinya dengan benar, maka ia akan mengenal dengan benar manusia-manusia lain, dan pengetahuannya tentang orang lain akan menjadi lebih baik. Tapi celaka bagi kebodohan dan ketidaktahuan. Kebodohan pertama adalah kebodohan tentang diri sendiri."
Lebih lanjut Ramezani menjelaskan, "Siapa pun yang bodoh tentang dirinya sendiri selain akan tergelincir, juga akan tersesat. Jika manusia tersesat, maka ia akan menyesatkan orang lain, dan ia akan lebih bodoh serta lebih tidak tahu terhadap orang lain. Kita semua berkewajiban untuk mengenal diri sendiri «إعرِف نَفسَکَ». Aristoteles di akademinya mengatakan, "Kenalilah diri sendiri, pengenalan diri adalah rahasia umat manusia, dan menyebabkan manusia mampu merasakan sesamanya."

Imam Ali, Suara Keadilan
Hujatulislam Reza Ramezani menerangkan,
Imam Ali, diterima oleh semua umat Islam. Syiah menganggapnya sebagai Imam, sementara Ahlu Sunnah, menganggapnya sebagai Khalifah Keempat. Beliau memiliki sejumlah karakteristik unggul, salah satunya keadilan. George Jordac, penulis terkemuka Kristen Lebanon, menulis buku yang sangat bagus tentang Imam Ali, berjudul Suara Keadilan, dalam lima jilid, dan rangkumannya dalam satu jilid. Saya menyarankan supaya buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol dan Portugal. George Jordac, adalah pecinta Imam Ali, dan mencintainya.
Jadilah Orang yang Mengedepankan Dialog
Sekjen Forum Internasional Ahlul Bait menjelaskan, "Imam Ali pernah mengatakan rakyat terbagi dua, sebagian dari mereka adalah saudara kita dalam agama, dan sebagian lagi saudara kita sesama manusia. Kami diajarkan untuk menyebut orang-orang Kristen dan Yahudi, dengan sebutan saudara Kristen dan Yahudi.
Artinya bahwa Rasulullah SAW juga berbicara dengan semua pengikut ajaran Nabi Musa as atau Nabi Isa as, dan menyampaikan logikanya kepada mereka. Suatu kali Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, " «قُلْ هاتُوا بُرْهانَکُمْ» Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, tunjukkan logikamu, dan kita berdialog.
Lebih dari itu bicaralah dengan orang yang bahkan tidak mempercayai apa pun, «قُلْ یَا أَیُّهَا الْکَافِرُونَ» sampaikanlah logika kalian kepada mereka. Inilah yang dimaksud dialog. Jika logikamu tidak dipahami oleh mereka, dan argumen-argumenmu ditolak, serta sama sekali tidak menerimamu, maka bersabarlah atas apa yang telah dikatakan mereka terhadapmu, «وَ اصْبِرْ عَلی ما یَقُولُونَ». Jika engkau ingin meninggalkan mereka, menjauhlah dengan baik, «وَٱهجُرۡهُمۡ هَجرٗا جَمِیلٗا».
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW Ahli Dialog
Hujatulislam Reza Ramezani, menganggap Ahlul Bait as sebagai ahli dialog,
Para Imam dan Pemimpin agama kami seperti Imam Shadiq as, dan Imam Ridha as, berdialog dengan semua orang, termasuk orang Kristen dan Zoroaster. Kita harus berdialog, dan memhami satu sama lain, dan menghormati satu sama lain. Islam menyebarluaskan hidup damai yang dalam bahasa Arab, disebut dengan At Ataayush Al Silmi. Umat manusia harus hidup berdampingan. Islam membela perluasan hubungan, baik itu hubungan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Hubungan dengan Tuhan, atau dengan lingkungan sekitar. Islam menekankan untuk tidak memusnahkan alam semesta, dan tidak mencemarinya. Islam berbicara tentang alam seperti ini apalagi tentang manusia, apalagi tentang hak-hak binatang.
Jangan Menebang Pepohonan Milik Musuh
Hujatulislam Reza Ramezani menuturkan, "Kami punya bukti yang menunjukkan bahwa 1.250 tahun lalu telah ditulis sebuah catatan tentang hak-hak yang memuat lebih dari 50 hak oleh Imam Sajjad as. Banyak hadis dari Imam Maksum as terkait dengan alam semesta yang mengatakan jika suatu hari pecah perang melawan musuh, jangan tebang, dan jangan bakar pepohonan musuh, ini bagian dari alam. Jangan cemari air minum mereka. Baik di dalam Al Quran, maupun hadis dijelaskan secara detail tentang alam. (HS)