May 14, 2024 12:41 Asia/Jakarta
  • Soheil Asaad
    Soheil Asaad

Soheil Asaad terkait pencitraan palsu Amerika di dunia mengatakan, "Saya sejak kecil tinggal di Amerika Latin dan Argentina, dan apa yang ditampilkan Hollywood dari kita, sangat negatif."

Acara perilisan buku "Kelahiran di Negeri Maradona" memoar Soheil Asaad, muslim Argentina digelar Kamis, 20 Mei 2024 di di paviliun Kompleks Penerbit Revolusi Islam.

Sohail Asaad, penulis buku "Kelahiran di Negeri Maradona" berkata, "Hidup kita biasa-biasa saja dan tidak terlalu menarik; Namun ada satu atau dua hal dalam kehidupan orang seperti kita yang patut direfleksikan. Pertama, harapan ini harus ada dalam hati setiap manusia bahwa setiap orang mempunyai kemungkinan terjadinya transformasi dalam hidupnya. Pembaca buku ini harus menyadari bahwa buku ini adalah kisah evolusi manusia. Poin kedua adalah setelah mendengar cerita orang-orang seperti kami, pandangan terhadap dunia berubah."

Terkait gambaran Amerika yang tidak realistis di dunia, ia mengatakan:

Sejak kecil saya hidup di Amerika Latin dan di Argentina, dan apa yang digambarkan Hollywood tentang kami sangat negatif. Hollywood membagi geografi menjadi dua, Amerika Serikat dan bagian lain adalah Amerika Latin dan Selatan. Kita sebelumnya juga yakin bahwa Amerika adalah asal dan utama, serta kita kemudian bergabung dengannya. Semakin kita dewasa, kita menyadari bahwa betapa kuatnya media dan sinema dalam menciptakan isu-isu palsu dan menjadikannya realistis.

Ia menambahkan, Saya melihat Suriah, Irak dan Lebanon, dan saya memilih Qom ketika di Iran. Saya kemudian sadar betapa orang Amerika tidak dapat melihat keindahan; Karena hati mereka buta. Buku ini merupakan seruan supaya pandangan kita jangan terpaku pada hal-hal zahir, dan kita harus melihat realitadan fakta.

Di akhir, Sohail Asaad berkata: Ada kenangan pahit dalam hidup kita yang tidak pernah kita ungkapkan di media atau buku. Kenangan ini adalah tentang orang-orang yang tidak dikenal, namun, dalam kisah orang-orang seperti kita, mereka mungkin yang paling banyak berkorban. Misalnya keluarga saya sendiri, yang memiliki cerita indah tentang kehadiran mereka di dalam buku; Namun pengorbanannya selama tiga puluh tahun sebagai ibu dari empat anak, yang hidup sendirian selama enam bulan dalam setahun di pengasingan, tidak tercantum dalam buku; Padahal itu adalah memori yang paling penting. Di balik layar kisah-kisah ini terdapat orang-orang yang lebih berharga dari kita dan masih belum diketahui dan tetap menjadi misteri. Inilah pahlawan utama cerita ini.

Tertarik pada Islam Melalui Cinta

Mehri Al-Sadat Maarak Nejad, penulis buku ini dalam pertemuan tersebut mengatakan:

Saya menceritakan kehidupan Saudara Asaad dari tiga sudut pandang dan saya ingin menunjukkan ketiganya ini dalam teks. Salah satunya adalah kita selalu diberitahu bahwa "Hal al-Din illa al-Hub" apakah agama hanyalah cinta.

Apa yang kita lihat dalam kehidupan beliau adalah mengajak orang kepada agama melalui cinta dan menyebarkan ajaran Islam. Poin kedua adalah hubungan beliau dengan Sayidah Ma'sumah. Saya merasa jika cahaya wilayah seharusnya menyinari dirinya di suatu tempat dalam hidupnya, itu berasal dari cahaya keberadaannya (Sayidah Ma'sumah). Itu sebabnya saya memulai dan menyelesaikan buku bersamanya. Saya senang bahwa buku "Kelahiran di Negeri Maradona" akan diluncurkan pada malam kelahiran Sayidah Masumah. Pandangan ketiga adalah keberanian Saudara Asaad selama dakwah Islam di bawah wilayah Amirul Mukminin, Imam Ali bin Abi Thalib as. (MF)

 

Tags