Enam Wasiat Ahlul Bait mengenai Adab
(last modified Mon, 28 Oct 2024 06:20:24 GMT )
Okt 28, 2024 13:20 Asia/Jakarta
  • Enam Wasiat Ahlul Bait mengenai Adab

Imam Baqir as berkata, "Diamnya orang yang beradab di sisi Allah lebih baik dari pada ahli ibadah yang bertasbih,".

Imam Sadiq (702-765 M), Imam keenam dari Ahlul Bait Nabi Muhammad saw, mengatakan, "Ayah saya mengajari saya tiga hal... beliau berkata: Siapa pun yang tinggal dengan teman yang buruk, maka ia tidak akan baik. Siapapun yang tidak berhati-hati dengan perkataannya, maka dia akan menyesal, dan siapa pun yang pergi ke tempat yang buruk, maka akan dituduh,".

Dalam pengertian adab, sebagian kalangan memandang adab sebagai etika dan mengartikannya sebagai tata krama yang baik. Namun dengan merenungkan kata ini, kita menemukan bahwa adab berbeda dengan moralitas. Dalam hal ini, Sheikh Tabarsi menunjukkan beberapa perbedaan antara etika dan adab dengan mengatakan:

1- Etika membahas persoalan yang berkaitan dengan jiwa manusia, sedangkan adab berkaitan dengan perbuatan jasmani.

2- Masalah moral selalu diperbaiki seiring berjalannya waktu dan tidak ada cara untuk mengubahnya, namun perilaku bervariasi dan berbeda pada waktu yang berbeda.

3- Masalah etika konstan dari segi tempatnya dan sama di setiap kota dan negara, namun adat istiadat telah berubah di kota dan negara yang berbeda dan adat istiadat setiap daerah bersifat spesifik di tempat yang sama.

Dalam artikel Parstoday ini, kita akan mencermati enam pesan berharga di bidang adab dari para imam Ahlul Bait Nabi Muhamamd saw.

1- Apa itu adab?

 

Ketika Imam Husain ditanya seseorang tentang adab, beliau menjawab, 

سُئِلُ الاْءمامُ الْحُسَيْنُ [ عليه السلام] عَنِ الْأدَبِ فَقالَ: هُوَ أنْ تَخَرُجَ مِنْ بَيْتِكَ، فَلاتَلْقى أحَداً إلاّ رَأيْتَ لَهُ الْفَضْلَ عَلَيْكَ [ موسوعة كلمات الامام الحسين عليه السلام: 750 ح 90]

"Adabnya adalah ketika kamu keluar rumah, jangan bertemu dengan siapa pun kecuali kamu menganggapnya lebih tinggi dan lebih baik darimu,".

 

2- Orang yang paling dicintai Ahlul Bait Nabi

Imam Ja'far Shadiq berkata:

إنّا لَنُحِبُّ مِنْ شيعَتِنا مَنْ كانَ عاقِلاً، فَهيماً، فَقيهاً، حَليماً، أديباً، مُدارياً، صَبُوراً، صَدُوقاً [ مستدرك الوسائل 11: 190 ح 11]

"Orang-orang Syi'ah yang paling kami cintai adalah yang bijaksana, pengertian, ahli hukum, lemah lembut, sopan, sabar, dan jujur".

 

3- Adab lebih dari sekedar rasa hormat

Imam Ali bin Abi Thalib berkata:

 ألْأدَبُ يُغْنى عَنِ الْحَسَبِ [ اعلام الدين: 84]

 

Adab membuat seseorang tidak perlu dihormati dari jalur dan keturunannya (dia sendiri adalah sumber kehormatan).

4- Warisan terbaik bagi anak

Imam Husein berkata:

إنَّ خَيْرَ ماوَرَّثَ الآباءُ لِأبنائِهمْ ألأدَبُ لاَالْمالُ، فَإنَّ الْمالَ يَذْهَبُ وَ الْأدَبُ يَبْقى. [ كافى 8: 150 ح 132]

Sesungguhnya warisan terbaik orang tua kepada anak-anaknya adalah adab bukan kekayaan, karena kekayaan akan hilang dan adab akan tetap ada. 

 

5- Orang yang beradab lebih berharga dari ahli Ibadah yang jahil

Imam Baqir berkata:

صَمْتُ الْأديبِ عِنْدَاللّه ِ أفْضَلُ مِنْ تَسْبيحِ الْجاهِلِ [ اعلام الدين: 96]

Diamnya orang yang beradab lebih baik dari pada ahli ibadah yang jahil.

 

6- Adab minimal

Imam Hassan Askari berkata:

كَفـاكَ أدَبـاً لِنَفْسِـكَ تَجَنُّبُكَ ما تَكْرَهُ مِنْ غَيْرِكَ [ الانوار البهيه: 319]

Dalam adab, Anda jangan melakukan apa yang tidak disukai dari orang lain.