Apakah Serangan Yaman Hentikan Penerbangan Maskapai AS ke Israel?
Sebuah media Zionis mengakui bahwa serangan rudal Yaman dan ketidakamanan di Bandara Ben Gurion telah menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan besar menunda penerbangannya ke Tel Aviv.
Tehran, Pars Today- Angkatan bersenjata Yaman telah mengumumkan bahwa mereka akan terus melarang terbang di Bandara Ben Gurion dan operasi militer terhadap rezim Zionis akan terus berlanjut hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan blokade dicabut.
Situs ekonomi Israel, The Marker melaporkan bahwa maskapai penerbangan besar masih enggan melakukan perjalanan ke Tel Aviv karena serangan rudal Yaman dan ketidakamanan di Bandara Ben Gurion.
Menurut laporan ini, sektor penerbangan Israel masih menghadapi krisis dan situasinya belum kembali normal.
Media Zionis menambahkan bahwa beberapa maskapai penerbangan besar, termasuk Easy Jet, Iberia, Ryanair, British Airways, Air Canada dan ITA, terus menolak untuk terbang ke Bandara Ben Gurion dan kepulangan mereka telah ditunda.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pejabat penerbangan Israel telah memberi tahu The Marker bahwa Ryanair tidak akan kembali ke Israel sebelum bulan Agustus.
Mereka juga menekankan bahwa serangan rudal yang terus-menerus oleh pasukan Yaman merupakan salah satu alasan utama ketidakstabilan dalam penerbangan.
Laporan tersebut terus menekankan, Selama rudal Yaman ada, situasi di Israel tidak akan stabil.
The Marker juga mengkritik ketidakefisienan Kementerian Transportasi Israel dalam mengelola krisis ini, dengan menulis, kementerian tersebut tidak memiliki perencanaan dan koordinasi yang efektif dan hanya menanggapi ancaman saat ini.
Oleh karena itu, diperkirakan maskapai penerbangan besar akan memperpanjang penangguhan penerbangan mereka ke Tel Aviv.
Di sisi lain, menurut situs web Amerika, The Floridian, rudal supersonik yang ditembakkan dari Yaman, dalam aksi anti-Israel terbaru, memaksa pesawat angkut militer Amerika untuk mengubah arah dan menjauh dari Bandara Ben-Gurion di wilayah pendudukan.(PH)