Peran AS di Krisis Lebanon Menurut Sayid Hasan Nasrullah
(last modified Mon, 23 Aug 2021 09:26:35 GMT )
Aug 23, 2021 16:26 Asia/Jakarta
  • Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah
    Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah

Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah Ahad (22/8/2021) malam di pidatonya membahas isu internal Lebanon dan menyebut Amerika memainkan peran besar di tantangan yang dihadapi Beirut saat ini.

Lebanon menghadapi beragam tantangan seperti politik, ekonomi dan keamanan. Faktanya adalah tantangan ini sangat besar bagi negara kecil seperti Lebanon. Krisis dan tantangan yang dihadapi Lebanon memiliki beragam faktor dan pemain, namun banyak pakar dalam negeri dan asing serta Sayid Hasan Nasrullah meyakini bahwa kebijakan Amerika faktor utama krisis ini.

Sayid Hasan Nasrullah terkait peran Amerika di tantangan yang dihadapi Lebanon mengisyaratkan empat isu.

Pertama, Kedutaan besar AS di Beirut dan dubes negara ini termasuk pemain utama krisis di Lebanon. Amerika memiliki pandangan khusus terhadap Lebanon mengingat keberadaan Hizbullah dan perbatasan negara ini dengan Palestina pendudukan (Israel). Pandangan khusus ini mendorong Amerika membangun kedutaan terbesar keduanya di dunia di Lebanon setelah Irak.

Protes di Lebanon (dok)

Amin Hatit, pengamat senior Lebanon meyakini bahwa langkah Amerika ini cenderung bersifat keamanan dari politik, dan rencananya kedubes AS menjati pusat keamanan untuk mengontrol Beirut dan memberi jasa pelayanan keamanan kepada Israel.

Kedua, Kedubes AS di Beirut berubah menjadi pusat perlawanan terhadap kubu muqawmaa di wilayah Lebanon. Dengan kata lain, kedubes AS selain melakukan intervensi di seluruh urusan internal Lebanon, melalui pasukannya di negara ini mengarahkan pergerakan melawan muqawama. sekjen Hizbullah terkait hal ini mengatakan, "Perang terhadap muqawama dan seluruh kekuatan nasional telah dimulai, diarahkan dari kedubes AS di Beirut dan dubes yang bertugas sejak tahun 2005, komandan sejati adalah yang berperang melawan muqawama di pertempuran ini."

Ketiga, Amerika baru-baru ini mengajukan usulan pengiriman listrik dari Yordania ke Lebanon. Rencana ini diajukan setelah Sayid Hasan Nasrullah Kamis lalu mengkonfirmasi pengiriman kapal tanker bahan bakar dari Iran ke Lebanon. Tujuan utama rencana ini adalah merusak rencana pengiriman bahan bakar dari Iran ke Lebanon serta menindaklanjuti propaganda melawan muqawama dan Iran.

Amerika Serikat saat bermanuver di rencana ini, Sayid Hasan Nasrullah ketika menyikapi masalah ini mengatakan, "Rakyat Lebanon harus menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh dubes AS membutuhkan waktu 6 hingga 12 bulan." Sekaitan dengan ini, Suriah juga menunjukkan respon karena pengiriman gas dari Yordania ke Lebanon harus dilakukan melalui wilayah Suriah dan Damaskus dalam hal ini memiliki syarat.

Keempat, AS bukan saja tidak membantu Lebanon, tapi mencegah bantuan negara lain ke Beirut. Faktanya adalah Washington menginginkan Lebanon yang ditekan dan menyambut krisis yang semakin parah di negara ini. Oleh karena itu, dari satu sisi, Amerika menjatuhkan sanksi kepada Hizbullah dan sejumlah pemimpinnya serta dari sisi lain Washington memusuhi negara yang membantu Lebanon.

Sekaitan dengan ini, Sayid Hasan Nasrullah di pidatonya kepada dubes AS di Beirut mengatakan, "Jika Anda ingin melayani Lebanon, katakan kepada pemerintah Anda, jangan mencegah negara lain yang ingin membantu Lebanon. Kami tidak menginginkan prakarsa kalian dan juga tiga ingin uang kalian." (MF)

 

Tags