Infiltrasi Drone Hizbullah; Hilangnya kredibilitas rezim Zionis
(last modified Mon, 21 Feb 2022 04:52:42 GMT )
Feb 21, 2022 11:52 Asia/Jakarta

Hizbullah Lebanon Jumat (18/2/2022) dalam sebuah statemennya menyatakan sebuah drone Hassan berhasil menyusup dan terbang di 70 km utara Palestina pendudukan selama 40 menit dan setelah menyelesaikan misinya dengan selamat kembali ke Lebanon.

Rezim Zionis Israel selama dua dekade lalu menetapkan sistem pertahanannya dengan biaya tinggi dan mengklaim sistem ini mampu menjamin keamanannya. Sistem pertahanan rudal tiga lapis Israel mencakup Iron Dome (Kubah Besi), David's Sling dan kemudian lapisan khusus pelacak dan penghancur balistik Hetz (Paykan/Arrow 2) dan dibangun dengan dana ratusan juta dolar. Usia sistem pertahanan canggih ini belum melewati dua dekade, tapi kinerjanya kini dipertanyakan karena kemampuan militer kelompok muqawama dan kredibilitasnya pun diragukan.

Iron Dome Israel

Selama beberapa tahun terakhir, meski kemampuan militer rezim Zionis Israel di sektor rudal, nuklir, maritim dan udara, tapi prestise militer rezim penjajah ini musnah seiring dengan hujan roket jarak pendek muqawama ke berbagai distrik Zionis. Perlawanan kelompok Palestina dan perang selama beberapa tahun lalu termasuk perang 51 hari Gaza, 33 hari Hizbullah, 22 hari Gaza dan yang terbaru perang 12 hari di Jalur Gaza, menunjukkan bahwa rezim Zionis bukan saja tidak memiliki kemampuan mengalahkan faksi muqawama Palestina, bahkan semakin menjadi target rudal poros muqawama. Kondisi ini membuat kredibilitas pertahanan rezim Zionis Israel dipertanyakan.

Kali ini, Hizbullah mengirim drone dan berhasil mempertanyakan efektivitas sistem pertahanan militer rezim Zionis Israel. Nir Dvori, koresponden militer Kanal 12 televisi Israel mengatakan, penyusupan drone Hassan ke dalam wilayah Palestina pendudukan sebuah kesuksesan Hizbullah. Pengamat Zionis ini menambahkan, setelah masuknya drone Hizbullah ke zona udara Israel, angkatan udara rezim ini berusaha menembak jatuh drone tersebut dengan helikopter dan juga sistem anti-udara Kubah Besi, dan setelah mengira telah berhasil mencegat drone ini, tiba-tiba kami menyaksikan drone tersebut dengan selamat berhasil kembali ke Lebanon.

Roi Sharon, pengamat militer Televisi Kan Israel saat merespon penerbangan drone Hizbullah di zona udara Palestina pendudukan mengutip sebuah sumber keamanan menyatakan, "Balasan militer Israel atas penyusupan drone ini dibesar-besarkan, dan bahkan jet tempur, helikopter dan Iron Dome gagal mencegatnya. Faktanya kami memberi sebuah kemenangan spiritual kepada Nasrullah."

Televisi Kan Israel terkait hal ini menyatakan, militer Israel harus menyelidiki alasan kegagalan Iron Dome menjatuhkan drone Hizbullah. Televisi ini mengutip Yitzhak Barik, perwira cadangan militer Israel menyatakan, "Di setiap perang mendatang, bagaimana angkatan udara Israel menghadapi 3000 ribu rudal dan roket, sementara mereka gagal mencegat sebuah drone ? Di perang berikutnya setiap hari ratusan drone akan diterbangkan ke arah kita, dan kita tidak memiliki kesiapan menghadapinya."

Isu lain adalah sebelum ini, kepercayaan warga di Palestina pendudukan kepada militer Israel mengalami kerusakan serius dan penyusupan drone Hizbullah ke zona udara bumi pendudukan semakin menurunkan kepercayaan ini. Abdel Bari Atwan, pengamat terkemuka dunia Arab terkait hal ini menyebutkan, "Penyusupan drone Hizbullah telah menciptakan kejutan psikologis yang tinggi antara pemukim Zionis dan pejabatnya, dan membuat mereka tidak mempercayai tentara rezim Zionis." (MF)

 

 

Tags