Al-Mashat: Yaman Tumpahkan Darah untuk Kebebasan
Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman mengatakan, era perwalian berakhir, dan Yaman telah memberikan darah untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan.
Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara Arab serta dengan dukungan AS dan negara-negara Barat serta Rezim Zionis melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015, tapi sampai saat ini belum berhasil meraih ambisinya.
Menurut laporan Televisi al-Masirah Selasa (5/7/2022), Mahdi al-Mashat mengatakan, rakyat Yaman memiliki peluang untuk mendirikan sebuah pemerintahan nasionalis yang jauh dari perwalian; Karena masa perwalian telah berakhir dan Yaman telah memberikan darah untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan.
Seraya menjelaskan bahwa rakyat Yaman menghadapi perang yang menentukan, di mana hasilnya adalah kebebasan dan kemerdekaan penuh, al-Mashat mengungkapkan, Koalisi agresor Arab Saudi-Uni Emirat Arab harus dilawan, dan lembaga pemerintah harus dipertahankan, serta dibentuk sebuah pemerintahan yang maju.
Pejabat Yaman ini seraya mengisyaratkan bahwa parlemen negara ini harus memiliki kinerja yang baik dan aktif secara serius, menekankan, mulai awal tahun baru Hijriyah mendatang, kalender Yaman akan berubah dari Masehi menjadi Hijriyah.
Al-Mashat baru-baru ini mengkritik pembatalan penerbangan Yaman oleh Koalisi Saudi-Emirat, dan menjelaskan pembatalan beruntun penerbangan dari bandara udara Sanaa oleh Koalisi Saudi telah membuat gencatan senjata hampir musnah.
Ia menekankan, pembatalan berulang penerbangan juga membuat warga tidak menikmati gencatan senjata. Pejabat Yaman ini di pertemuannya dengan Abdul-Wahhab Al-Durra, menteri transportasi negara ini menekankan pembukaan jalan di Provinsi Taiz dan seluruh provinsi. (MF)