Kemenangan Netanyahu Perdalam Friksi Internal di Tubuh Rezim Zionis
(last modified Sun, 11 Dec 2022 11:43:26 GMT )
Des 11, 2022 18:43 Asia/Jakarta
  • Benjamin Netanyahu
    Benjamin Netanyahu

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, kemenangan kubu sayap kanan dengan kecenderungan fasis di pemilu Knesset telah memperdalam friksi di tubuh rezim Zionis dan secara bertahap memperluasnya.

Perdana Menteri Israel, Yair Lapid yang tengah berada di hari-hari terakhir kekuasaannya, selama aksi demo dengan slogan "Hentikan Pembantaian Massal", memprotes susunan kabinet baru usulan Benjamin Netanyahu yang dipenuhi sosok dan tokoh rasis serta mayoritasnya kriminal dan memiliki berbagai catatan kejahatan. Ia mengatakan, pemerintah pimpinan Benjamin Netanyahu tengah dibentuk dan akan menjadi pemerintahan paling radikal dan gila di sejarah Israel.

Menteri Peperangan Israel Benny Gantz juga memperingatkan, penyerahan manajemen pasukan penjaga perbatasan di Tepi Barat kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri yang akan dipegang oleh Itamar Ben-Gvir akan merusak keamanan rezim ini. Menurut kesepakatan pertama antara Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan aliansinya, Departemen Keamanan Dalam Negeri akan diserahkan kepada Partai Otzma Yehudit, Departemen Konstruksi dan Perumahan diberikan kepada Partai Taurat Yudaisme Bersatu (United Torah Judaism), Pengawasan Program Pendidikan diserahkan kepada Partai Noam, Departemen Keuangan diserahkan kepada Partai Zionisme Agama (Religious Zionist Party), Departemen Dalam Negeri dan Kesehatan diberikan kepada Partai Shas, di mana setelah dua tahun posisi ini akan diserahkan kepada Partai Zionisme Agama dan akan digilir.

Yair Lapid

Sementara itu, Departemen Luar Negeri, Peperangan, Kehakiman, Pendidikan, Transportasi, ekonomi, Budaya dan pimpinan Knesset milik Partai Likud. Netanyahu yang merupakan tokoh radikal Zionis menjalin aliansi untuk membentuk kabinet koalisi baru dengan faksi dan tokoh radikal yang bukan saja radikalisme mereka telah membangkitkan suara sekutu Barat rezim ini, bahkan di dalam Israel sendiri partai rival dan pendukungnya sangat khawatir. Koran Zionis Ha'aretz mengajukan pertanyaan bahwa ketakutan apa yang melanda Israel ini? Sebagai tanggapan, koran ini menulis: "Smotrich fasis akan memiliki kekuatan untuk mengelola urusan pemerintahan di semua wilayah."

Ini bukan hanya tentang melemahnya kekuatan utama Israel, yaitu Kepala Staf Umum Militer, atau melemahnya sistem peradilan; Sebaliknya, sekarang Smotrich dapat membangun pemukiman baru dan menghancurkan rumah-rumah Palestina sepenuhnya dan menghancurkan koordinasi keamanan dengan Otoritas Palestina.

Kebijakan Israel ini akan membuat citra rezim ilegal ini rusak dan dibenci seluruh dunia.

Fakta bahwa seseorang dengan pendekatan Bezalel Smotrich telah ditunjuk sebagai koordinator kegiatan kabinet menjadi pusat kekhawatiran warga Israel. Dengan menunjuk Smotrich untuk posisi ini, Netanyahu menunjukkan bahwa dia bertindak sebagai koordinator organisasi kriminal.

Kaum radikal ingin wilayah Palestina menjadi bagian dari Israel, organisasi sipil Palestina dihapus dan aktivitas pos pemeriksaan ilegal dihentikan, dan undang-undang yang mengatur populasi Yahudi yang tinggal di Area "C" di Tepi Barat diubah. Anggota kabinet, yang paling menonjol di antaranya adalah Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, pada awal pekerjaan mereka, memiliki perbedaan pendapat yang serius dengan " Aviv Kochavi ", Kepala Staf Umum Militer Israel. Menurut para ahli Israel, perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan pendekatan budaya partai sayap kanan Israel dengan sebagian besar masyarakat rezim ini, dan perbedaan akan meningkat tidak hanya di tentara tetapi juga di institusi penting lainnya, yang mana berarti kesenjangan antara masyarakat dan kabinet Israel.

Perpecahan dan perbedaan dalam masyarakat Zionis terjadi pada tingkat yang berbeda, dan itu tidak terbatas hanya di antara partai-partai yang bersaing, tetapi juga berlanjut di dalam partai-partai sayap kanan, dan intensitas serta luasnya perbedaan-perbedaan ini mencegah Netanyahu membentuk kabinetnya di tenggat waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, dia harus meminta tenggat waktu tambahan. Isaac Herzog, presiden rezim Zionis, memperpanjang batas waktu bagi Netanyahu untuk membentuk kabinet selama 10 hari lagi, dan dengan demikian Netanyahu memiliki waktu hingga 21 Desember untuk membentuk kabinet.

Jika Netanyahu tidak dapat mengakhiri perbedaan antara partai pemenang dan sayap kanan dalam perpanjangan waktu ini, maka akan ada calon lain yang bakal diajukan untuk membentuk pemerintahan, dan jika dia tidak dapat melakukannya, maka pemilihan akan digelar lagi.

Beberapa faktor yang menyebabkan Netanyahu terus memberikan poin kepada partai dan kelompok sayap kanan dengan kecenderungan fasis meskipun mendapat tentangan internal dan tekanan eksternal: Pertama, Netanyahu sendiri setuju dengan pemikiran dan program partai dan kelompok sayap kanan.

Kedua, karena terlilit banyak skandal korupsi, Netanyahu membutuhkan dukungan dari partai dan kelompok ini, dan karena itu dia telah membuat kesepakatan dengan mereka, dan ketiga, negara-negara Arab yang telah mencoba untuk menormalkan hubungan dengan rezim ini, meski partai sayap menang dalam pemilihan rezim Zionis, mereka tidak mempertimbangkan kembali hubungan mereka, dan bahkan Arab Saudi memberi lampu hijau untuk memulai hubungan, dan dalam situasi seperti itu, Netanyahu merasa bahwa meskipun kabinet fasis dibentuk dan kebijakan mereka dilaksanakan di Palestina, ia tidak akan menghadapi reaksi dari negara-negara ini dan oleh karena itu dia merasakan semacam kepercayaan dari negara-negara ini. (MF)