Hizbullah: Zionis Nilai Kesepakatan Tehran-Riyadh sebagai Kekalahan Tel Aviv
(last modified Mon, 13 Mar 2023 08:53:28 GMT )
Mar 13, 2023 15:53 Asia/Jakarta
  • Ibrahim Amin al-Sayed, ketua Biro Politik Hizbullah Lebanon
    Ibrahim Amin al-Sayed, ketua Biro Politik Hizbullah Lebanon

Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) menilai kesepakatan Tehran-Riyadh untuk memulai hubungan sebagai peristiwa besar dunia, dan menekaknan, Zionis menganggap kesepakatan ini sebagai kekalahan besar Tel Aviv.

Selama perundingan Iran dan Arab Saudi di kota Beijing, kedua negara pada Jumat (11/3/2023) setelah tujuh tahun jeda mencapai kesepakatan untuk memulai kembali hubungan diplomatiknya.

Menurut laporan Tasnim News, Ibrahim Amin al-Sayed, ketua Biro Politik Hizbullah Lebanon dalam sebuah pidatonya menyatakan, sikap pertama mengenai kesepakatan antara Tehran dan Riyadh diambil oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis; Di mana Amerika Serikat melihat perjanjian ini sebagai kekalahan Presiden AS Joe Biden dan pertanda merosotnya pengaruh Washington di Timur Tengah.

Amin al-Sayed menambahkan, terkait Israel, kami juga melihat bahwa mereka menganggap kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran sebagai kegagalan besar bagi mereka dan para pemimpin Zionis saling menuduh gagal dalam proses normalisasi (dengan Arab Saudi).  

Pejabat Hizbullah ini menjelaskan, kesepakatan Iran dan Arab Suadi, jangka pendek atau panjang dapat mempengaruhi berbagai berkas kawasan, dan juga memperjelas kondisi utama hubungan Arab Saudi dan Iran.

Sementara itu, Sheikh Naim Qassem, deputi sekjen Hizbullah sebelumnya merilis tweet dan menyatakan, pemulihan hubungan Iran dan Arab Saudi merupakan titik balik penting bagi stabilitas, keamanan dan kemajuan kawasan, serta awal peristiwa bagik bagi bangsa kedua negara dan juga pukulan menyakitkan bagi proyek Amerika-Zionis.

Arab Saudi pada 3 Januari 2016 memutus hubungan dengan Iran, dengan alasan serangan sejumlah oknum ke Kedubes dan konsulatnya di Tehran dan Mashhad. (MF)

 

Tags